Hubungan Teori Tumbukan dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: LAJU REAKSI DAN TEORI TUMBUKAN
KELOMPOK KOMPETENSI C
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
119
Salah satu percobaan tentang katalis yang menarik adalah penguraian H
2
O
2
dengan katalisator senyawa cobalt II klorida. Langkah –langkah percobaan:
Siapkan H
2
O
2
di dalam labu Erlenmeyer besar tambahkan kalium natrium tartrat panaskan sebentar. Amati apa yang terjadi Kemudian tambahkan larutan CoCl
2
, amati kembali apa yang terjadi?
Perhatikan gambar percobaan berikut.
a b
c d
Gambar 5.11 Perubahan pada penguraian H
2
O
2
dengan kalium natrium tartrat
Keterangan gambar : a Pada reaksi penguraian H
2
O
2
dengan kalium natrium tartrat, mula-mula gelembung gas O
2
tidak kelihatan, b Setelah ditetesi larutan kobal II klorida yang berwarna merah muda
gelembung gas O
2
timbul dengan jumlah yang banyak. Pada reaksi tersebut, larutan kobal II klorida bertindak sebagai katalis.
c Warna yang terjadi pada proses penguraian H
2
O
2
mula-mula warna larutan kobal II klorida dari merah muda menjadi kuning, kemudian hijau, dan
akhirnya kembali menjadi merah muda. d Warna akhir proses penguraian H
2
O
2
kobal II klorida kembali menjadi merah muda
Berdasarkan percobaan ini, maka dapat disimpulkan katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.
Mengapa di dalam tubuh kita proses metabolisme dapat berlangsung sangat cepat? Semua ini merupakan kerja enzim-enzim yang disebut juga biokatalis.
Enzim bekerja sebagai aktivator dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dengan demikian mempercepat proses reaksi.
Enzim adalah polipeptida yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja sebagai aktivator dengan cara menempel pada permukaan
molekul zat-zat yang bereaksi dengan demikian mempercepat proses reaksi.
Sumber: Lewis, Thinking Chemistry
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: LAJU REAKSI DAN TEORI TUMBUKAN
KELOMPOK KOMPETENSI C
120
Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi.
Sebagian besar enzim bersifat spesifik, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau satu jenis reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim
α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati atau amilum menjadi glukosa.
Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan
tersendiri tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari di biologi, kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan
pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
temperatur, keasaman, kofaktor, dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan temperatur dan pH tingkat keasaman optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika temperatur dan keasaman berubah. Di luar temperatur atau pH yang sesuai, enzim tidak
dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim
juga dipengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor. Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses
produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat
meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.