Rangkuman Modul PKB Kimia Kelompok Kompetensi C

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES KELOMPOK KOMPETENSI C 30

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami berbagai keterampilan dalam keterampilan proses dan menerapkan keterampilan proses dalam kegiatan belajar kimia.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui modul ini adalah: 1. Mendeskripsikan keterampilan proses IPA. 2. Mengelompokkan keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. 3. Mengidentifikasi kegiatan Kimia yang menunjukkan keterampilan proses dasar atau keterampilan proses terpadu. 4. Menganalisis keterampilan dalam pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan keterampilan proses.

C. Uraian Materi

Berikut ini uraian materi tentang pendekatan pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran IPA. Anda dapat mempelajari pendekatan keterampilan proses ini diawali dengan tugas membaca uraian materi setahap demi setahap sampai tuntas dan selanjutnya secara berkelompok menganalisis topik-topik atau materi pembelajaran Kimia yang dapat disajikan dengan pendekatan keterampilan proses. Setelah memahaminya silahkan Anda melakukan aktivitas sesuai instruksi yang tersedia.

1. Keterampilan Proses

Pada pembelajaran mengacu pada kurikulum baru, salah satu kompetensinya berupa kompetensi aspek keterampilan. Pada pembelajaran kimia kompetensinya mencakup keterampilan berpikir dan motorik. Dalam modul ini Anda dapat mempelajari salah satu dimensi keterampilan yaitu keterampilan proses yang terdiri dari keterampilan proses dasar dan terpadu. LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES KELOMPOK KOMPETENSI C Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA 31

a. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu

Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen- komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitias. Dengan demikian pendekatan keterampilan proses merupakan perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Dengan keterampilan-keterampilan ini, anak- anak dapat memperlajari sains sebanyak mereka dapat mempelajarinya dan ingin mengetahuinya. Menurut Harlen 1992 dalam Rustaman, N dkk.2010 terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan Guru dalam berperan mengembangkan keterampilan proses yaitu: 1 memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena, 2 memberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok- kelompok kecil juga diskusi kelas, 3 mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka untuk menemukan proses yang diperlukan untuk gagasan mereka, 4 mendorong siswa mereview secara kritis tentang kegiatan yang telah dilakukan, 5 memberikan teknik dan strategi untuk meningkatkan keterampilan, khususnya keterampilan mengamati dan pengukuran. American Association for the Advancement of Science 1970 mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar meliputi: pengamatan, pengukuran, menyimpulkan, meramalkan, menggolongkan, mengkomunikasikan, keterampilan proses terpadu meliputi: pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variabel secara operasional, merancang eksperimen. Keterampilan proses dasar merupakan suatu pondasi untuk melatih keterampilan proses terpadu yang lebih kompleks. Seluruh keterampilan proses ini diperlukan pada saat berupaya untuk mencatatkan masalah ilmiah. Keterampilan proses terpadu khususnya diperlukan saat malakukan eksperimen untuk memecahkan masalah. Klasifikasi keterampilan proses tersebut tertera pada tabel 2.1