Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan sebagainya. Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat membantu dalam proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di kekuarga yang tenang, cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup teraratur dalam belajar dan lain-lain. Hal ini dalam lingkugan belajar yang ada di keluarga akan melatih, membantu dan membimbing anak untuk lebih memiliki rasa tangggung jawab sebagai seorang siswa dalam memperoleh prestasi belajar yang diharapkan oleh siswa dan keluarga. 3. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah X 3 dengan prestasi belajar siswa Y. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,386 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan belajar di sekolah maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut 89 signifikan, karena t hitung 2,469 lebih besar dari t tabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Dalam lingkungan belajar di sekolah yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar di sekolah memang sangat memiliki peranan yang penting dalam mendukung suasana belajar siswa di sekolah, baik itu peranan guru yang ada, sarana dan prasarana yang ada di sekolah, suasana lingkungan sekitar sekolah, hubungan atau interaksi yang ada di dalam sekolah maupun di kelas dapat membantu siswa mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah. Lingkungan belajar di sekolah akan berusaha memaksimalkan usaha-usaha dalam menyelenggaraan pendidikan yang ada supaya para siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Usaha-usaha yang ditempuh antara lain keadaan sekolah maupun kelas yang bersih dan rapi; pengadaan sarana dan prasarana yang lebih modern seperti laboratorium komputer, projektor, laptop, buku-buku pelajaran yang terbaru; lingkungan sekolah yang tenang dan nyaman. Selain itu dalam lingkungan sekolah dapat menciptakan situasi yang harmonis antar guru, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa 90 dan pihak-pihak sekolah yang lain. Diharapkan dalam lingkungan sekolah mampu berkomunikasi yang baik supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat belajar lebih tenang dan serius dengan keadaan sekolah yang lebih memusatkan kepentingan para muridnya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dari sekolah harus memperhatikan lingkungan belajar di sekolah supaya para siswa mampu belajar dengan maksimal dan sungguh-sungguh sehingga prestasi belajar yang diharapkan siswa dan sekolah juga akan baik. 4. Hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat X 4 dengan prestasi belajar siswa Y. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa yang koefisiensi korelasi 0,437 menunjukkan hubungan cukup. Positif artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan belajar di masyarakat maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena t hitung 2,414 lebih besar dari t tabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan. 91 Lingkungan belajar di masyarakat yang dialami siswa memiliki hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan belajar di masyarakat yang mendukung suasana belajar siswa, baik itu dalam pergaulan, kegiatan-kegiatan masyarakat yang tidak membebani siswa dalam belajar, kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang tenang pada jam belajar dapat membantu siswa dalam proses belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah. Setiap masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan yang dicita- citakan oleh para siswa. Dalam lingkungan belajar di masyarakat ini membantu para siswa untuk menciptakan suasana masyarakat yang mendukung belajar sehingga dapat belajar dengan maksimal. Usaha-usaha yang dilakukan oleh siswa dalam lingkungan masyarakat sekitar adalah sebagai berikut membantu menciptakan suasana yang tenang pada saat jam belajar, mengawasi anak-anak dalam pergaulan di masyarakat, membatasi diri dalam pergaulan di masyarakat, dapat memilih acara-acara yang berguna di masyarakat, dapat menggunakan media massa dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian anak dalam lingkungan masyarakat akan mempunyai rasa tanggung jawab sebagai pelajar untuk menjalankan tugasnya yaitu belajar sehingga prestasi yang diperoleh akan baik. 92 5. Pegujian hubungan antara sikap disiplin belajar siswa X 1 , lingkungan belajar di keluarga X 2 , lingkungan belajar di sekolah X 3 , lingkungan belajar di masyarakat X 4 dengan prestasi belajar siswa Y. Hasil analisis regresi ganda diproleh harga koefisien regresi ganda R hitung sebesar 0,614 lampiran VI halaman 130 dan menunjukkan hubungan yang sedang. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa, artinya semakin tinggi sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,377 lampiran VI hal 130 termasuk dalam korelasi yang rendah antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui signifikan tidaknya harga koefisien regresi ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5. Harga F hitung diperoleh sebesar 13.897 sedangkan F tabel dengan derajat kebebasan db pembilang 4 dan db penyebut 92 sebesar 2,471. Dengan demikian ada hubungan yang positif dan signifikan sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bila sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di 93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sekolah, lingkungan belajar di masyarakat ditingkatkan maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Hal ini akan menjadi masukan bagi siswa bahwa sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Sehingga siswa akan dapat meningkatkan sikap disiplin belajar dengan lebih serius dan dapat memanfaatkan suasana lingkungan belajar yang baik dalam belajar sehingga siswa akan dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. 94

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian pada siswa SMK Sanjaya Pakem maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar ekonomi siswa.. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,414. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan statistik uji t yang menunjukkan t hitung 2,726 lebih besar dari t tabel 1,661. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,369. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan satatistik uji t yang menunjukkan t hitung 2,337 lebih besar dari t tabel 1,661. 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,386. Hubungan tersebut signifikan karena setelah diuji dengan satatistik uji t yang menunjukkan t hitung 2,469 lebih kecil dari t tabel 1,661. 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhitungan korelasi dengan r xy = 0,473. Hubungan tersebut signifikan karena setelah diuji dengan statistik uji t yang menunjukkan t hitung 2,414 lebih kecil dari t tabel 1,661. 5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah , lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan teknik analisa regresi ganda dengan Ry 4 , 3 , 2 , 1 = 0,616. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan uji F yang menunjukkan F hitung 13.897 lebih besar dari F tabel 2,471.

B. Keterbatasan Penelitian

Hal-hal yang menyebabkan keterbatasan penelitian adalah: 1. Penelitian dilakukan di kelas 2 saja karena dari pihak sekolah hanya mengijinkan untuk meneliti di kelas 2 dengan alasan keterbatasan waktu mengingat waktu mendekati ujian akhir. 2. Semua data penelitian tersebut diperoleh dari koesioner yang telah diisi oleh para siswa yang bersangkutan sehingga kebenaran peneltian ini tergantung dari keseriusan siswa dalam mengisi koesioner. 3. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden. Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka hasil penelitian ini tentu tidak berlaku secara penuh. 96 4. Kemampuan penulis yang terbatas untuk membuat daftar pertanyaan kuesioner, waktu dan biaya sehingga masih memiliki ketebatasan dalam menyusun skripsi.

C. Saran-saran

1. Bagi lembaga pendidikan SMK SANJAYA PAKEM untuk mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi dan aturan-aturan yang ada di sekolah supaya para siswa dapat menanamkan sikap disiplin dalam belajar, memperhatikan lingkungan sekitar di sekolah supaya dapat membantu dan memperlancar proses belajar-mengajar, meningkatkan kualitas sebagai pendidik sehingga dapat mencapai prestasi belajar siswa yang diharapkan. 2. Bagi para siswa hendaknya selalu membiasakan untuk mematuhi peraturan yang ada di sekolah sehingga dapat menanamkan sikap disiplin yang tinggi, memanfaatkan lingkungan belajar yang ada dengan baik 3. Bagi orang tua, harus selalu memperhatikan dan mendorong untuk belajar pada waktu jam belajar di rumah maupun di sekolah,menanamkan pola hidup yang teratur dalam belajar sehingga akan memiliki rasa disiplin yang tinggi sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai dengan harapan orang tua. 97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmad, H. Sosiologi Pendidikan. Penerbit Bina Ilmu, Surabaya. 1982 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 1991 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 1997 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2002 Davies, Ivor K. Pengelolaan Belajar. Rajawali Pers, Jakarta. 1987 Ghozali, Imam. 2002 Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. 2001 Mahmud Dimyati, dan Mujiono. Psikologi Pendidikan Suatu Penerapan Terapan , Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta. 1999 Makmun, Abin Syamsudin. Psikologi Pendidikan – Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Rosdakarya, Bandung. 2002 Masidjo Ign. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 1995 Nana Sudjana,, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990 Orost, S.J. Sekolah: Mengajar atau Mendidik?. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 1998 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990 Roetiyah, N.K. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Penerbit Remadja Karya CV. Bandung. 1982 98

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat dan Hubungannya dengan prestasi belajar

1 6 82

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

1 5 159

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

1 1 149

Hubungan lingkungan belajar di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah : studi kasus pada siswa-siswi di SMK Sanjaya Pakem.

0 0 160

Hubungan antara motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 0 2

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160