Populasi dan Sampel Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Tabel III.2 Tabel kisi-kisi Kuesioner sikap disiplin belajar siswa Nomor item Variabel Penelitian Dimensi Indikator + - Disiplin belajar 1. Pengendalian tingkah laku dalam belajar. 2. Memiliki pengawasan diri dalam belajar 3. Mampu membatasi perilaku siswa dalam belajar sesuai dengan ketentuan- ketentuan 1. tidak mengganggu teman dalam belajar 2. tidak menunda tugas-tugas dalam belajar 3. tidak ramai di kelas 1. menyelesaikan tugas dari gurunya 2. memiliki tanggung jawab siswa untuk belajar 3. persiapan belajar untuk esok hari 4. memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal yang penting 1. menaati tata tertib sekolah 2. datang ke sekolah tepat waktu 3. belajar sesuai dengan peraturan jadwal jam belajar 7 1 6 3 5 4 6 8 10 9 41 Tabel III.3 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga Nomor item Variabel Penelitian Dimensi Indikator + - Lingkungan Belajar di Keluarga 1 Cara mendidik orang tua 2 Suasana keluarga 3 Pengertian orang tua 4 Keadaaan sosial ekonomi keluarga 5 Latar belakang kebudayaan keluarga 1. dorongan dan semangat dari orang tua 2. kewajiban orang tua mendidik terhadap anaknya sebagai pelajar 1. kebiasaan dalam keluarga yang rajin 2. situasi dan kondisi dalam keluarga 1. orang tua selalu memperhatikan proses belajar di rumah 2. orang tua menanyakan hasil belajar dari sekolah 3. kasih sayang orang tua kepada anaknya 1. penghasilan dari orang tua 2. pemberian uang saku ke sekolah 1. tingkat pendidikan orang tua 1 5 2 4 10 6 9 7 8 3 42 Tabel III.4 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah Nomor item Variabel Penelitian Dimensi Indikator + - Lingkungan Belajar di Sekolah 1 Interaksi guru dengan murid 2 Cara penyajian guru 3 Hubungan antara murid 4 Media pendidikan 5 Kurikulum 6 Waktu sekolah 7 Pelaksanaan disiplin di sekolah 8 Keadaan gedung 9 Metode belajar 10 Tugas rumah bertanya kepada guru penyajian guru yang menarik memiliki rasa saling menghormati dan bergotong royong penggunaan fasilitas sekolah membuat perencanaan pembelajaran yang jelas terhadap murid penggunaan waktu yang sebaik- baiknya menaati peraturan di sekolah kondisi sekolah yang bersih, rapi dan terang menggunakan metode belajar yang variatif berlatih belajar mandiri di rumah 5 1 8 9 2 3 4 6 10 7 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel III.5 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat Nomor item Variabel Penelitian Dimensi Indikator + - Lingkungan Belajar di Masyarakat 1 mass media yang ada di masyarakat 2 teman bergaul 3 kegiatan- kegiatan di masyarakat 4 cara hidup di lingkungan masyarakat 1. menambah wawasan yang luas 2. maraknya majalah, komik dan acara pertelevisian yang makin banyak 1. dapat mengatur waktu dalam bermain dan belajar. 2. membatasi dan mengontrol diri dalam pergaulan terhadap teman- teman 1 olah raga, kesenian, gotong royong, kegiatan kaum muda yang lain 1. suasana masyarakat yang ada 2. adanya jam belajar masyarakat 3 6,7 1,8 2 5 10 4,9 b. Variabel Terikat Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport mata pelajaran ekonomi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. Pengukuran prestasi belajar dengan melihat nilai raport ekonomi yang dicapai pada 44 semester II. Prestasi siswa dikelompokkan dengan menggunakan PAP tipe II. Dalam tipe II batas penguasaan minimal yang dianggap dapat meluluskan dari derajat pengusaaan kompentensi yang dituntut 56. Derajat penguasaan minimal 56 diberi nilai cukup Masidjo, 1985:40. a. 81 - 100 = A, sangat baik b. 66 - 80 = B, baik c. 56 - 65 = C, cukup d. 46 - 55 = D, kurang e. dibawah 46 = E, sangat kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Koesioner Koesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah dan lingkungan belajar siswa di masyarakat. 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum dan data mengenai prestasi belajar ekonomi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. 3. Wawancara Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan. Metode ini 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diperlukan untuk mendapat data-data untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode kuesioner.

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. 1. Uji Validitas Kesahihan Kuesioner Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Suharsimi, 2002:144- 145. Alat ukur dikatakan valid bila dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pengukuran. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur taraf sampai di mana suatu kuesioner validsah. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir- butir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Suharsimi, 2002:146. Dengan kata lain pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrument pengukurannya dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson, adapun rumus 46 korelasinya menurut Suharsimi Arikunto 2002:146 adalah sebagai berikut: r xy = { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara X dan Y ΣX = jumlah skor X ΣY = jumlah skor Y ΣXY = jumlah hasil kali antara X dan Y N = banyaknya sampel yang diuji Sedangkan untuk proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan komputer program SPSS Statistical Package For Social Sciences versi 12. Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi r hit bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5. Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi r hit lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5. Berikut ini interpretasi koefisien korelasi nilai r Sugiyono, 2005:183: Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai bahan penelitian yang layak atau tidak dipakai. 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Koesioner sebagai alat ukur perlu di uji validitasnya untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakakan fungsi ukurnya. Semakin tinggi alat ukurnya, semakin tepat pula alat pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas suatu alat ukur, semakin jauh pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Uji validitas menggunakan populasi berukuran N = 30 dengan df = N-2 dk = 30-2 = 28, sehingga didapatkan r tabel = 0,239. Rangkuman dari hasil pengukuran validitas tampak dalam tabel-tabel berikut ini : Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas Sikap Disiplin Belajar No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,2677 0,239 Valid 2 0,2453 0,239 Valid 3 0,3538 0,239 Valid 4 0,3668 0,239 Valid 5 0,5054 0,239 Valid 6 0,2782 0,239 Valid 7 0,3317 0,239 Valid 8 0,3045 0,239 Valid 9 0,5251 0,239 Valid 10 0,4793 0,239 Valid Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,3606 0,239 Valid 2 0,4542 0,239 Valid 3 0,4256 0,239 Valid 4 0,6558 0,239 Valid 5 0,2481 0,239 Valid 6 0,2432 0,239 Valid 7 0,3375 0,239 Valid 8 0,4230 0,239 Valid 9 0,3585 0,239 Valid 10 0,3688 0,239 Valid 48

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat dan Hubungannya dengan prestasi belajar

1 6 82

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

1 5 159

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

1 1 149

Hubungan lingkungan belajar di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah : studi kasus pada siswa-siswi di SMK Sanjaya Pakem.

0 0 160

Hubungan antara motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 0 2

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160