Selektivitas Terbatas Kelemahan Televisi Sebagai Media Iklan

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan menggunakan fasilitas e-commerce, yaitu: 1. Dapat menjangkau audiens di seluruh dunia. 2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien. 3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu. 4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informas, perubahan harga atau informasi lannya. 5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama 24 jam, tujuh hari seminggu. 6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen. 7. Merupakan saluran distribusi alternatif. 8. Menyediakan biaya penyebaran informasi merek yang efektif dan efisien. Pada awal perkembangannya terdapat anggapan bahwa e-commerce lebih cocok ditujukan untuk perusahaan yang mengandalkan penjualan produknya hanya melalui internet seperti Amazon.com serta perusahaan online lainnya. Namun perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan pengecer tradisional yang juga menggunakan internet untuk menjual produknya. Dengan kata lain, mereka menggabungkan sistem penjualan konvensional melalui jaringan toko-toko dengan penjualan melalui internet e-commerce. 29 29 Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, h. 335-337.

E. Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah suatu peilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Pengertian ini sejalan dengan pandangan Lina dan Rosyid yang menyatakan bahwa perilaku konsumtif melekat pada seseorang apabila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional, pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan. 30

1. Aspek-aspek perilaku konsumtif

Aspek-aspek perilaku konsumtif menurut Lina dan Rosyid 1997 adalah: 31 a. Pembelian Impulsif Impulsive buying Aspek ini menunjukkan bahwa seorang berperilaku membeli semata- mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tibakeinginan sesaat, dilakukan tanpa terlebih dahulu mempertimbangkannya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi kemudian dan biasanya bersifat emosional. b. Pemborosan Wasteful buying Perilaku konsumtif sebagai salah satu perilaku yang menghamburkan banyak dana tanpa disadari adanya kebutuhan yang jelas. 30 Lina, dkk, Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of Control Pada Remaja Putri, Jakarta: Grafindo, 2008, h. 177. 31 Wardhani, Meida Devi. 2009. Hubungan antara konformitas dan harga diri Dengan perilaku konsumtif pada remaja putri. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. http:eprints.uns.ac.id5067102407200912221.pdfdiakses pada 12 Maret 2016.