dalam kelipatan waktu tertentu misalnya 30 detik, 60 detik, dan seterusnya dengan biaya berbeda secara signifikan.
Selain itu, iklan televisi hanya ada atau muncul pada saat iklan itu betul-betul disiarakan kecuali audiensi merekamnya. Dengan kata lain jika
dibandingkan dengan iklan pada media cetak, audiensi tidak dapat melihat kembali siaran iklan untuk mengetahui atau mengecek kembali informasi
yang terdapat pada iklan dimaksud misalnya nomor telepon pemasang iklan atau informasi lain yang ingin diketahuinya. Informasi dan pesan
singkat yang ditampilkan itu hanya dapat diatasi dengan cara menayangkan iklan itu beberapa kali agar dapat diingat orang sehingga
dapat memberikan pengaruh pada penjualan. Ini tentu saja membutuhkan tambahan biaya.
c. Selektivitas Terbatas
Walaupun televisi menyediakan selektivitas audiensi melalui program-program yang ditayangkan dan juga melalui waktu siarannya
namun iklan televisi bukanlah pilihan yang paling tepat bagi pemasang iklan yang ingin membidik konsumen yang sangat khusus atau spesifik
yang jumlahnya relatif sedikit. Pemasang iklan masih dapat membidik target audiensi tertentu melalui berbagai jenis program yang
ditayangkannya, namun demikian televisi belum mampu menandingi radio, surat kabar, dan majalah dalam menjangkau segmen audiensi secara
lebih khusus.
d. Penghindaran
Kelemahan lain siaran televisi adalah kecendrungan audiensi menghindari pada saat iklan ditayangkan. Penelitian menunjukkan bahwa
audiensi televisi menggunakan kesempatan penayangan iklan untuk melakukan pekerjaan lain misalnya pergi ke kamar mandi, mengobrol,
mengambil sesuatu, atau melakukan hal-hal lainnya. Kebiasaan lain adalah memencet remote control atau memindahkan channel ketika stasiun
televisi tengah menayangkan iklan atau mengecilkan volume suara. Upaya audiensi menghindari siaran iklan dengan memindahkan saluran ini
disebut dengan zapping. Alasan audiensi memindahkan saluran televisi tidak selalu karena program sebelumnya tidak menarik namun karena rasa
ingin tahu untuk melihat program lain yang ditayangkan stasiun televisi lain pada saat bersamaan.
e. Tempat Terbatas
Tidak seperti media cetak, stasiun televisi tidak dapat seenaknya memperpanjang waktu siaran iklan dalam suatu program. Pada media
cetak, jumlah pemasang iklan meningkat, maka jumlah halaman media cetak itu dapat ditambah sesuai dengan peningkatn jumlah iklan tanpa
harus mengganggu isi media bersangkutan. Namun hal ini tidak dapat ditiru pada siaran iklan televisi. Stasiun televisi tidak dapat
memperpanjang waktu siaran iklan tanpa mengorbankan waktu penayangan program. Jika waktu penayangn program banyak diambil
untuk iklan, maka hal itu justru akan mengganggu atau bahkan merusak