Ketagihan IMS Dampak Perilaku Seksual

remaja pria di Indonesia diharapkan dapat menjadi bahan perencanaan untuk penanggulangan masalah perilaku seksual yang berisiko pada remaja pria di Indonesia. 41

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini dibuat sesuai dengan variabel yang datanya tersedia dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012. Variabel tersebut meliputi karakteristik individu, pengetahuan, sikap, peran sekolah, dan masyarakat sebagai faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku seksual remaja Indonesia. Variabel paparan media tidak akan diteliti dalam penelitian ini dikarenakan terlalu banyak data SDKI 2012 yang tidak lengkap missing data pada bagian ini. Sedangkan variabel lainnya tetap diteliti karena jumlah sampel mencukupi dan tidak terlalu banyak missing data. Kerangka konsep ini dibangun berdasarkan modifikasi dari teori precede proceed Lawrence Green. Bagan 3.1 Kerangka Konsep Predisposing factor 1. Faktor demografi umur, tempat tinggal, tingkat pendidikan 2. Pengetahuan 3. Sikap Enabling factor Peran sekolah sebagai penyedia informasi kesehatan reproduksi Perilaku seksual remaja pria di Indonesia tahun 2012 Reinforcing factor Pengaruh Teman Sebaya

3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel Dependen 1 Perilaku seksual berisiko IMS Aktivitas responden yang dilakukan berdasarkan dorongan hasrat seksual mulai dari berpacaran, berpegangan tangan, berciuman, merabamerangsang organ sensitif, hingga sexual intercourse yang berpeluang pada penularan IMS Wawancara SDKI Kuesioner nomor 704a-704c, 705 0. Berisiko IMS, jika sexual intercourse 1. Tidak Berisiko IMS jika, berpacaran danatau berpegangan tangan danatau beciuman bibir, danatau merabamerangsang organ sensitif Kemenkes, 2015 Ordinal Variabel Independen 2 Umur Masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan kebawah atau umur pada waktu ulang tahun terakhir Depkes, 2008 Wawancara SDKI Kuesioner nomor 102 0. Remaja awal 15-19 1. Remaja akhir 20-24 Ordinal 3 Tempat tinggal Lokasi rumah responden yang dibedakan menjadi perkotaan dan pedesaan Depkes, 2008 Wawancara SDKI Kuesioner nomor 5 0. Rural, jika pedesaan 1. Urban, jika perkotaan Depkes, 2008 Ordinal 4 Pendidikan Tingkat pendidikan formal tertinggi yang telah dicapai oleh responden Depkes, 2008 Wawancara SDKI Kuesioner nomor 105 0. Rendah, jika tamat SMA 1. Tinggi, jika tamat ≥ SMA Ordinal