3.3 Hipotesis
Berdasarkanpenelitian terdahulu diketahui hipotesis pada penelitian ini adalah:
1.  Ada  hubungan  antara  umur  dengan  perilaku  seksual  berisiko  IMS  pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
2.  Ada  hubungan  antara  tempat  tinggal  dengan  perilaku  seksual  berisiko  IMS pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
3.  Ada  hubungan  antara  tingkat  pendidikan  dengan  perilaku  seksual  berisiko IMS pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
4.  Ada  hubungan  antara  pengetahuan  dengan  perilaku  seksual  berisiko  IMS pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
5.  Ada  hubungan  antara  sikap  dengan  perilaku  seksual  berisiko  IMS  pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
6.  Ada  hubungan  antara  peran  sekolah  sebagai  penyedia  informasi  kesehatan reproduksi  dengan  perilaku  seksual  berisiko  IMS  pada  remaja  pria  di
Indonesia tahun 2012 7.  Ada  hubungan  antara  pengaruh  teman  sebaya  dengan  perilaku  seksual
berisiko IMS pada remaja pria di Indonesia tahun 2012
45
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  yang  menggunakan  pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional karena penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan  gambaran  dengan  mempelajari  dinamika  korelasi  antara  variabel independen dengan variabel dependen dalam satu waktu. Menurut Murti 2006
metode  cross  sectional  yaitu mempelajari variabel  yang termasuk faktor resiko dan  variabel  yang  termasuk  efek  diobservasi  sekaligus  pada  saat  yang  sama.
Variabel  independen  dalam  penelitian  ini  adalah  umur,  tempat  tinggal, pendidikan,  pengetahuan  mengenai  kesehatan  reproduksi,  sikap  terhadap
perilaku  seksual  beserta  dampaknya,  pengalaman  pacaran,  peran  orang  tua  dan keluarga,  peran  sekolah  dalam  memberikan  informasi  kesehatan  reproduksi.
Sedangkan  variabel  dependen  dalam  penelitian  ini  adalah  perilaku  seksual remaja pria di Indonesia berdasarkan SDKI 2012.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Survei  Demografi  dan  Kesehatan  Indonesia  SDKI  merupakan  penelitian berskala  nasional  yang  dilakukan  di  33  provinsi  di  Indonesia.  SDKI  2012
dilaksanakan  oleh  Badan  Pusat  Statistik  BPS  bekerja  sama  dengan  Badan Kependudukan    dan    Keluarga    Berencana    Nasional  BKKBN,  dan
Kementerian Kesehatan. Pengambilan sampel remaja pria dari seluruh Indonesia