lebih unggul dari olah interaksi sebelumnya. Dari analisis kuantitatif memberi gambaran bahwa guru-guru sangat merasakan manfaat dari penggunaan TIK
dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban setuju terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Keunggulan relatif dapat dirasakan dari
beberapa segi seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keungulan relatif yang dirasakan oleh guru, semakin
cepat inovasi tersebut dapat diadopsi Moore Benbasat, 1991:195; Rogers, 2003:15, Venkatesh, 2003:431; Lou dkk, 2009:2207
Dengan keunggulan relatif yang dipahami guru dengan baik maka akan menumbuhkan orientasi penggunaan TIK sesuai fungsinya sehingga akan
mendorong penggunaan TIK dalam pembelajaran ekonomi. Guru akan merasa puas kalau siswa puas dalam pembelajaran atau dengan kata lain kepuasan
siswa akan menumbuhkan kepuasan pada guru. Hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Yohanes Harsoyo 2014 yang menemukan bahwa keunggulan
relatif relative advantage dari TIK secara signifikan berpengaruh positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.
2. Pengaruh Kesesuaian terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran
ekonomi
Secara parsial variabel kesesuaian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi pada guru ekonomi SMA
se eks RSBI di Yogyakarta. Hal ini berarti kesesuaian dalam TIK belum mampu mendorong para guru untuk segera mengadopsi TIK. Kesesuaian
disini merupakan derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Derajat kesesuaian gaya kerja guru, keadaan guru, cara kerja dan segala aspek
pekerjaan dengan penggunaan TIK cukup tinggi. Harsoyo, 2014: 174 Responden
memandang pekerjaan
utama guru
meliputi mempersiapkan
pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran.
Mempersiapkan pembelajaran dalam arti mempersiapkan modul dan perangkat pembelajaran yang lain, biasanya para guru menggunakan program
yang dianggap sesuai yaitu program aplikasi Microsoft Word. Sedangkan untuk persentasi di depan kelas guru umumnya menggunakan aplikasi
program Microsoft Power Point. Selain itu guru juga menggunakan program- program aplikasi lain yang dianggap sesuai yaitu Microsoft Excel untuk
akuntansi dan materi-materi ekonomi yang bersifat kuantitatif serta internet terutama aplikasi browsing untuk menemukan materi-materi yang lebih
aktual. Persepsi guru tentang kesesuaian tersebut cukup merata di kalangan guru meskipun ada pendapat mengenai program-program yang kurang sesuai
karena faktor kesulitan. Ada beberapa faktor yang lebih penting dalam mendorong para guru
untuk melakukan adopsi TIK seperti faktor kesulitan, faktor niat, faktor kondisi yang memfasilitasi dan faktor ketrampilan. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Yohanes Harsoyo 2014 yang menemukan bahwa Kesesuaian tidak berpengaruh signifikan terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi
3. Pengaruh kemudahan dalam penggunaan terhadap adopsi TIK dalam
pembelajaran ekonomi
Secara parsial variabel kemudahan dalam penggunaan berpengaruh secara signifikan terhadap Adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi pada guru
ekonomi SMA se eks RSBI di Yogyakarta. Jika dilihat dari koefisien regresi yang bernilai positif, menunjukkan bahwa semakin mudah para guru dalam
penggunaan maka adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi juga akan semakin tinggi. Kemudahaan penggunaan adalah suatu presepsi dimana seseorang akan
berpikir bahwa betapa mudahnya seorang pelanggan dan tidak menemui kesulitan dalam melakukan suatu aktivitas. Seseorang pengadopsi TK akan
lebih mudah dalam menggunakan layanan tersebut jika ia tidak menemui kesulitan ketika menggunakannya. Hal ini dapat diartikan bahwa jika seseorang
pengadopsi memiliki kepercayaan bahwa ia tidak akan menemui kesulitan dan tidak memerlukan usaha di dalam menggunakan sistem teknologi informasi
tersebut. Karakteristik dari ease of use adalah kemudahan dalam belajar mengoperasikan TIK , TIK jelas dan mudah dipahami, interaksi dengan TIK
bersifat fleksibel, mudah saja untuk menjadi trampil dalam menggunakan TIK dan secara umum merasa bahwa TIK mudah digunakan, hal ini tentunya akan
meningkatkan tingkat adopsinya. Hasil penelitian mendukung peneltiian Yohanes Harsoyo 2014 yang
menemukan bahwa kemudahan dalam penggunaan berpengaruh signifikan positif terhadap adopsi TIK dalam pembelajaran ekonomi.