26
D. IPA atau Sains
Dalam mengkaji hakikat IPA Sumaji 1998: 31 mengulas pendapat James yang mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema
konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan
dieksperimentasikan lebih lanjut. Selanjutnya Sumaji 1998: 31 menganalisis pendapat Whitehead yang
menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejalafakta orde
observasi, dan orde kedua didasarkan pada konsep manusia mengenai alam semesta orde konsepsional.
Dengan demikian, IPA sains berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam
seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada habis-habisnya. Sementara itu menurut Samatowa 2010: 2 mengulas pendapat Hendro
Darmojo yang menyatakan bahwa secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.
Selain itu, Samatowa 2010: 3 mengulas pendapat Nash dalam The Nature Of Science yang menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau
metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati
dunia ini
bersifat analisis,
lengkap, cermat,
serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain sehingga
27 keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang
diamatinya. Sedangkan Samatowa 2010: 3 juga membahas pendapat Powler yang
mengungkapkan bahwa IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku
umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen sistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum
artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang
sama atau konsisten. Samatowa
2010: 3
mengulas pendapat
Winaputra yang
mengemukakan bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berfikir,
dan cara memecahkan masalah. Dari berbagai pengertian mengenai IPA diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam dan isinya yang tumbuh berdasarkan hasil observasi dan eksperimen,
melalui cara berfikir yang bersifat analitis, lengkap, dan cermat.
28
E. Gaya Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA