35
G. Metode Analisis Data
1. Data Hasil Kuesioner Gaya Belajar Siswa
a. Kuesioner Cheklist
Kuesioner chek list terdiri dari 15 item pernyataan dan jawaban yang diisi oleh siswa yang telah dikategorikan kedalam pernyataan positif
dianalisis dengan skor sebagai berikut:
Skor 4 untuk jawaban sangat setuju
Skor 3 untuk jawaban setuju
Skor 2 untuk jawaban tidak setuju
Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju Skor yang diperoleh siswa dalam kuesioner tersebut diolah dengan
cara menjumlahkan skor masing-masing variabel gaya belajar siswa. Dari hasil pentabulasian data tersebut, selanjutnya digunakan analisis statistik
Non Parametrik K related Samples test. Statistik Non Parametrik K related Samples test digunakan untuk mengetes distribusi bebas Suparno,
2006: 106. Untuk melihat gaya belajar siswa yang dominan adalah dengan
melihat nilai mean terbesar dari ketiga aspek gaya belajar VAK. Maka dapat ditentukan signifikan apabila nilai
p α, dengan besar α = 0,05 Suparno, 2006: 96.
36
b. Kuesioner Pilihan Ganda
Kuesioner pilihan ganda terdiri dari 15 pertanyaan yang masing- masing memiliki 3 pilihan jawaban yang mewakili 3 variabel gaya belajar
VAK, dengan kriteria pilihan jawaban sebagai berikut:
Variabel V untuk jawaban a
Variabel A untuk jawaban b
Variabel K untuk jawaban c Kuesioner pilihan ganda yang telah diisi oleh siswa diberikan skor satu
berdasarkan jawaban yang disilang oleh siswa. Dari hasil analisis kuesioner pilihan ganda, data yang dipeoleh
akan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu data yang signifikan dan data yang tidak signifikan. Signifikan berarti gaya belajar siswa dapat
dibedakan, sedangkan apabila tidak signifikan berarti gaya belajar siswa tidak dapat dibedakan. Untuk menentukan signifikan maupun tidak
signifikan maka digunakan statistik deskriptif dengan menggunakan nilai tengah atau median dari skala yang digunakan. Skala tersebut ditentukan
dari 0 sampai 15, karena skor terendah dari setiap aspek adalah 0 dan skor tertinggi dari setiap aspek bernilai 15, maka median dari skala
tersebut adalah sebesar 7,5. Namun, karena skor yang diberikan pada tiap soal bernilai minimal 1, dan kemudian memiliki kelipatan 1, maka nilai
median yang ditentukan sebesar 8, dan dari skala antara 8-15 diambil kembali nilai median sebesar 4. Sehingga didapatkan syarat bahwa ketiga
hasil tersebut berbeda secara signifikan apabila salah satu skor tertinggi
37 bernilai minimal 8 dan selisih antara skor tertinggi dengan kedua skor
yang lain minimal bernilai 4.
2. Wawancara