Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Condongcatur pada materi KPK dan FPB. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan pembaruan penelitian tentang penerapan Contextual Teaching Learning dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Perumnas Condongcatur pada materi KPK dan FPB.

C. Kerangka Berpikir

Matematika adalah salah satu alat yang dapat mengembangkan cara berpikir yang nantinya dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika berdasarkan pendapat Susanto 2013:185 adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi bilangan-bilangan serta simbol-simbol operasi hitung yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Tujuan matematika adalah untuk mengajak siswa agar dapat mengenal konsep dan memecahkan masalah. Sudrajat 2004: 42 mengungkapkan bahwa fungsi dari matematika adalah kepemilikan nilai dan sikap, penguasaan konsep, dan kecakapan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar siswa dapat mengenal dan memecahkan masalah, maka siswa harus dilatih untuk berpikir kritis. Mengembangkan cara berpikir kritis siswa dapat dibentuk ketika pembelajaran matematika berlangsung. Pembelajaran matematika merupakan proses belajar mengajar yang terdiri dari interaksi didalamnya. Guru sebaiknya juga melibatkan siswa untuk berproses dan membuat siswa antusias mengikuti pembelajaran. Matematika merupakan mata pelajaran yang abstrak dan membutuhkan pemahaman konsep. Oleh karena itu dalam pembelajarannya memerlukan suatu hal yang nyata agar mudah dipahami oleh siswa. Guru dapat mengaitkan dan menghadirkan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang sesuai dengan realitas tersebut akan lebih bermakna dalam ingatan siswa karena hal tersebut juga dibangun dari pengalaman yang ada dalam dirinya. Salah satu pendekatan yang baik digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah adalah pembelajaran Contextual Teaching Learning CTL. Adanya pembelajaran aktif ini membawa siswa merasa tertantang untuk memperoleh kemajuan dan berusaha mengatasi setiap masalah yang ditemui dalam materi yang diajarkan. Melalui pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan nyata akan mengajak siswa untuk menemukan konsep dari suatu materi. Pembelajaran Contextual Teaching Learning atau pembelajaran kontekstual juga akan mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran dengan terjun langsung melalui kerja kelompok atau suatu percobaan. Hal ini akan menghasilkan hasil belajar yang mudah diingat dan dipahami oleh siswa sehingga mereka juga nantinya dapat berpikir kritis dengan adanya penyelesaian masalah yang mereka kerjakan. Melalui kerja kelompok tersebut, siswa juga akan terlatih untuk menganalisis beberapa perbedaan argumen yang akan mereka temui dalam kelompok yang merupakan bagian dari berpikit kritis. Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang menghadirkan realitas pada diri siswa, juga akan melatih siswa untuk mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Serangkaian proses yang terdapat pada pembelajaran kontekstual juga dapat mengembangkan cara berpikir kritis siswa. Siswa akan merasa tertantang untuk memecahkan masalah dengan mengenali dan menganalisis melalui serangkaian proses. Proses yang terdapat dalam komponen pembelajaran kontekstual akan melatih siswa untuk mengembangkan cara berpikir tersebut. Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada materi KPK dan FPB. Kelebihan pembelajaran kontekstual yang menjadi alasan peneliti menggunakannya adalah menjadikan pembelajaran yang lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa pembelajaran kontekstual menganut aliran konstruktivisme. Kelebihan tersebut yang menjadi ciri khas pada penelitian yang berjudul “Peningatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada materi KPK dan FPB siswa kelas VA melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatu r”.

D. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

AMC APLIKASI KPK DAN FPB

0 0 4