Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini layak untuk digunakan.

H. Teknik Analisis Data

Sanjaya 2006: 117 menyatakan bahwa menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh pada proses penelitian dengan menggunakan instrumen, kemudian diolah secara sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian yaitu menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono 2012:13 teknik kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical. Teknik analisis data secara kuantitatif berupa data hasil evalusi siswa, hasil kuesioner, dan hasil observasi yang diolah menjadi bentuk angka Data-data yang telah diproses tersebut dapat untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan sesudah diberikan tindakan yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA SD Negeri Perumnas Condongcatur pada materi KPK dan FPB. itung nilai akhir seti ap siswa dengan menggunaka x 100 ung nilai rata-rat a kelas dengan men ggu ungan persentase ketunt asa n x 1 siswa deng 00 1. Hasil Belajar Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian. Sesudah soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a. Menentukan penskoran. Tes evaluasi yang berupa soal uraian penskorannya dilakukan dengan memberikan nilai disetiap nomornya. Setiap nomor mempunyai nilai yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal. b. Mengh n rumus: NA = c. Menghit nakan rumus: Mean = d. Perhit an menggunakan rumus: NA = e. Membandingkan persentase evaluasi pada kondisi awal dengan akhir siklus 1, akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2, dan akhir siklus 2 dengan evaluasi akhir yaitu gabungan siklus 1 dan siklus 2. f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase ketuntasan maupun rata-rata kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Kemampuan Berpikir Kritis Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis matematika. Untuk menghitung instrumen tersebut peneliti menggunakan kriteria PAP tipe 1 Masidjo, 1995 : 153 sebagai berikut: Tabel 3.12 PAP Tipe 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Keterangan 90 - 100 Sangat Baik 80 - 89 Baik 65 - 79 Cukup Baik 55 - 79 Tidak Baik Di bawah 55 Sangat Tidak Baik Berdasarkan tabel 3.12 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup kritis. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung data instrumen kuesioner dan observasi. a. Lembar Kuesioner Lembar Kuesioner terdiri dari pernyataan vavorable dan pernyataan unvavorable yang berjumlah 20 butir pernyataan. Peneliti menghitung data kuesioner dengan mencari rata-rata setiap indikator, persentase setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase secara keseluruhan. Perhitungan data tersebut dapat dilihat berdasarkan langkah berikut ini: enghitung skor rata- − = ra ta ℎ ℎ uan berpikir kritis, denga − = n cara : berikut: = 1 Menghitung penskoran dengan cara menjumlahkan seluruh skor pada setiap indikator. 2 M 3 Rata-rata yang telah diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai kemamp Skor maksimal = jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5 skala kuesioner 4 Menghitung rentang skor setiap tingkat kriteria dengan cara: a. Memasukkan hasil kuesioner setiap siswa perindikator. b. Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam indikator. c. Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam kriteria dari PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi Masidjo, 1995: 153 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Indikator 1 Indikator 1 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. Tabel 3.13 Kriteria Indikator 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 18 – 20 Sangat Kritis 80 – 89 16 - 17,8 Kritis 65 – 79 13 - 15,8 Cukup kritis 55 – 64 11 - 12,8 Tidak kritis 55 4 - 10,8 Sangat tidak kritis 2. Indikator 2 Indikator 2 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. Tabel 3.14 Kriteria Indikator 2 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis 3. Indikator 3 Indikator 3 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. Tabel 3.15 Kriteria Indikator 3 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis 4. Indikator 4 Indikator 4 terdiri 6 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 6 x 5 = 30 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. Tabel 3.16 Kriteria Indikator 4 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 27 – 30 Sangat Kritis 80 – 89 24 - 26,7 Kritis 65 – 79 19,5 - 23,7 Cukup kritis 55 – 64 16,5 - 19,2 Tidak kritis 55 6 - 16,2 Sangat tidak kritis 5. Indikator 5 Indikator 5 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.17 Kriteria Indikator 5 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 9 – 10 Sangat Kritis 80 – 89 8 - 8,9 Kritis 65 – 79 6,5 - 7,9 Cukup kritis 55 – 64 5,5 - 6,4 Tidak kritis 55 2 - 5,4 Sangat tidak kritis 6. Indikator 6 Indikator 6 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}. Tabel 3.18 Kriteria Indikator 6 Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 – 100 18 – 20 Sangat Kritis 80 – 89 16 - 17,8 Kritis 65 – 79 13 - 15,8 Cukup kritis 55 – 64 11 - 12,8 Tidak kritis 55 4 - 10,8 Sangat tidak kritis 7. Keseluruhan indikator Indikator 1 sampai dengan indikator 6 kemudian dibuat skor secara keseluruhan. Skor keseluruhan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.19 sebagai berikut: Tabel 3.19 Kriteria Keseluruhan Indikator Tabel Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 - 100 90 – 100 Sangat kritis 80 – 89 80 – 89 Kritis 65 - 79 65 – 79 Cukup kritis 55 – 64 55 - 64 Tidak kritis 55 55 Sangat tidak kritis enghitung persentase jumlah siswa yan ℎ = ℎ g mini ℎ mal cukup kritis. 100 5 3 Lembar Observasi Lembar observasi terdiri dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, dan setiap indikator memuat 3 skala penilaian. Peneliti menggunakan rata-rata setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase secara keseluruhan untuk mengitung data hasil obeservasi. Perhitungan setiap indikator dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Rata-Rata Seluruh Siswa 1. Mencari rata-rata seluruh siswa siklus I yang diperoleh dari setiap siswa. 2. Rata-rata pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria dengan skor maksimal 3 jumlah respon dalam lembar obesrvasi sebagai berikut: Tabel 3.20 Kriteria Rata-Rata Observasi Seluruh Siswa Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Keterangan 90 - 100 2,7 – 3 Sangat kritis 80 – 89 2,4 - 2,69 Kritis 65 - 79 1,95 - 2,39 Cukup kritis 55 – 64 1,65 - 1,94 Tidak kritis 55 0 - 1,64 Sangat tidak kritis dengan cara: x 100 3. Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari setiap siswa. 4. Rata-rata secara keselurhan dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.20. b. Persentase Secara Keseluruhan 1. Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.20. 2. Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis minimal cukup kritis. 3. Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris cukup kritis Persentase =

I. Indikator Keberhasilan

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi di akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2. Hasil dari setiap siklus digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Begitu juga dengan kuesioner kemampuan berpikir kritis yang telah diolah sehingga dapat diketahui adanya peningkatan dari kondisi awal ke akhir siklus 2. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran matematika SDN Perumnas Condongcatur adalah 65. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut didapatkan dari kriteria penetapan KKM yaitu kompleksitas kesulitan dan kerumitan, daya dukung, intake siswa tingkat kemampuan rata-rata. Peneliti menaikkan KKM dari 65 menjadi 69 pada siklus 1, siklus 2 menjadi 73, dan evaluasi akhir menjadi 77. Indikator keberhasilan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar No. Indikator Kondisi Awal Target Akhir Siklus Deskriptor 1 2 1 dan 2 1. Rata-rata kelas 57,66 70 75 80 Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa 2. Persentase ketuntasan 51,19 60 70 80 Jumlah siswa yang tuntas dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Berdasarkan tabel 3.21 menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah 57,66 dengan target pencapaian pada evaluasi 1 yaitu 70, evalusi 2 sebesar 75, dan evaluasi akhir adalah 80. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 51,19 dengan target pencapaian siklus I sebesar 60 dan target pencapain siklus II sebesar 70 dan target pencapaian evaluasi akhir yang merupakan evaluasi gabungan siklus 1 dan siklus 2 adalah sebesar 80. Target tersebut ditentukan melalui diskusi peneliti dengan guru kelas VA. Pemerolehan target juga diperoleh dengan mengamati kemampuan siswa pada kondisi awal. Pengamatan tersebut berguna agar target dan hasil tidak terdapat selisih yang banyak. Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Keseluruhan No. Indikator Kondisi Awal Kondisi Akhir Deskriptor 1. Rata-rata nilai berpikir kritis 60,95 81,33 2. Persentase siswa 37,5 75 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis dibagi seluruh siswa dikali 100 Berdasarkan tabel 3.22 menunjukan bahwa rata-rata nilai berpikir kritis pada kondisi awal 60,95 meningkat menjadi 81,33 di kondisi akhir. Sedangkan persentase siswa pada kondisi awal sebesar 37,5 meningkat menjadi 81,33 di kondisi akhir.

J. Jadwal Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

AMC APLIKASI KPK DAN FPB

0 0 4