4. Peneliti membuat kesimpulan bahwa sudah terjadi peningkatan dan tercapainya indikator keberhasilan, sehingga penelitian dihentikan di
siklus 2.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
ditempuh dengan dua cara, yaitu menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik nontes dilakukan dengan melakukan wawancara, pemberian kuesioner, dan
melakukan observasi, sedangkan tes dilakukan dengan memberikan evaluasi berupa soal uraian kepada siswa.
1. Non Tes a Melakukan Wawancara
Kusumah dan Dwitagama 2009: 77 wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subyek yang diteliti. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara langsung. Menurut Arifin 2010: 158 wawancara langsung
yaitu wawancara yang langsung dilakukan oleh pewawancara interviewer atau guru dengan orang yang diwawancarai interviewee.
Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Sugiyono 2010: 233 menyebutkan bahwa wawancara
terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan istrumen atau pedoman pertanyaan. Jenis wawancara ini ditujukan kepada guru wali
kelas VA SDN Perumnas Condongcatur untuk mendapat informasi mengenai permasalahan pada materi matematika yang mempunyai hasil
belajar dan kemampuan berpikir kritis yang rendah. Wawancara terstruktur juga ditujukan kepada para siswa kelas VA SDN Perumnas
Condongcatur untuk mengetahui pendapat mereka mengenai mata pelajaran yang mereka anggap paling sulit serta materi yang menurut
mereka sulit untuk dipahami. b Pemberian Kuesioner
Arifin 2011: 228 mengemukakan bahwa angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Kuesioner dalam
penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa. Indikator
tersebut antara lain: menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan,
keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Kuesioner dilakukan sebelum peneliti melakukan pembelajaran
kontekstual untuk mengetahui keadaan awal siswa dan juga di akhir siklus sehingga dapat digunakan untuk mengukur perbandingan
kemampuan berpikir kritis matematika siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Melakukan Observasi Sanjaya 2011: 86 mengemukakan bahwa observasi merupakan
teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-
hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperkuat hasil kuesioner berpikir kritis yang
dibagikan kepada siswa. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh teman sejawat di setiap pertemuan untuk mengetahui tingkat
kemampuan berpikir kritis matematika siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Tes Arikunto 2006: 233 menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
menggunakan tes bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes ini akan diberikan pada siswa kelas VA SDN
Perumnas Condongcatur untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mengenai KPK dan FPB pada siklus 1 dan siklus 2. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah soal uraian yang berjumlah 5 soal disetiap siklus dan 5 soal gabungan siklus 1 dan siklus 2. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa data kuantitatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Instrumen Penelitian