Berdasarkan Tabel 8. persentase skor pada setiap butir soal diperoleh gambaran konkret tentang taraf kesukaran suatu soal
dapat menggunakan acuan sebagai berikut Masidjo 1999:192:
Tabel 10 . Kualifikasi Tingkat Pemahaman Berdasarkan Persentase
Skor Yang Diperoleh Siswa Setiap Butir Soal
Interval Skor Kualifikasi
90 - 100 Sangat Paham
80 - 89 Paham
65 - 79 Cukup Paham
55 - 64 Kurang Paham
di bawah 55 Tidak Paham
Tabel 11 . Peningkatan Persentase Jumlah Siswa yang Mampu Mengerjakan
Setiap Butir Soal Pada Pretest dan Posttest
Nomor Soal
Pretest Posttest
Persentase Jumlah Siswa
yang Mampu Mengerjakan
Kualifikasi Persentase
Jumlah Siswa yang Mampu
Mengerjakan Kualifikasi
3. Analisis hasil belajar yang dicapai siswa menggunakan T-Test dan
SPSS Untuk menganalisis hasil tes tertulis yakni pretest dan
posttest dapat menggunakan uji T T-test. Kegunaan dari uji T adalah
untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua kali, yakni pada pretest dan posttest. Kelompok
dependen adalah kelompok yang saling bergantung, berkaitan, atau bahkan sama. Cara menghitung:
a. Menghitung nilai akhir pretest dan posttest setiap siswa
menggunakan persamaan berikut: Nilai =
b. Membandingkan nilai akhir pretest dan posttest menggunakan
statistik berupa uji-T untuk kelompok dependen untuk melihat apakah ada peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains
pada suatu kelas yang diberi treatmen. Persamaan umum uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut:
| |
̅̅̅ ̅̅̅
√∑ ∑
Dimana : X
1
= nilai pretest X
2
= nilai posttest D
= perbedaan nilai X
1
- X
2
N = jumlah pasangan
Nilai |
| dibandingkan dengan nilai | |. Untuk
meminimalisir kesalahan dalam perhitungan, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS. Jika perbandingan
kedua nilai T tersebut diperoleh hasil |
| | | maka
signifikan, artinya terjadi peningkatan pemahaman siswa dengan metode penemuan terbimbing.
Selain menggunakan T-test analisis data untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga dapat melakukan perhitungan
dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut: 1
Membuka program SPSS. 2
Klik VARIABEL VIEW dan buatlah file pretest dan posttest.
3 Memasukan data.
4
Buka ANALYZE.
5
Pilih COMPARE MEANS.
6
Pilih PAIRED SAMPLE T-TEST.
7
Memasukan pada kolom Paired Variabels.
8 Tekan OK.
9 Lihat hasil.
Jika hasilnya muncul maka dapat kita simpulkan:
Jika probabilitas p = 0,000 = 0,05; maka signifikan.
Jika probabilitas p = 0,000 = 0,05; maka tidak
signifikan. 4.
Analisis lembar observasi
Tabel 12 . Lembar Observasi
No Aspek Penilaian
Rata- rata
skor Kode
Siswa Menyampaikan
Ide Skor 1-4
Menanggapi Pertanyaan
Skor 1-4 Bekerjasama
Skor 1-4 Menghargai
Pendapat Teman
Sekelompok Skor 1-4
KETERANGAN: 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = Cukup; 1 = Kurang;
Rata-rata skor =
Tabel 13
. Kualifikasi pada Rata-Rata Skor
Interval Kualifikasi
3,10 – 4,00
Sangat Baik 2,10
– 3,00 Baik
1,10 – 2,00
Cukup 0,00
– 1,00 Kurang
46
BAB IV DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMPS St. Hubertus Yohanes di Laja, Ngada pada tanggal 21 Juli
– 25 Juli 2016. Waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian di SMP tersebut juga cukup terbatas
karena pada bulan Juli hingga Agustus para siswa sedang disibukkan dengan kegiatan persiapan perlombaan pekan olahraga tingkat Kecamatan.
Alasan peneliti melakukan penelitian di SMP tersebut karena peneliti merupakan alumni sehingga sudah cukup mengenal lingkungan sekolah,
para guru dan memudahkan peneliti dalam mengurus proses perijinan. Penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas VII karena materi
Suhu dan Pengukurannya diajarkan pada smester pertama sesuai dengan kurikulum KTSP yang digunakan di sekolah tersebut. Pada tahun ajaran
baru 20162017 di SMPS St. Hubertus Yohanes Laja siswa dibagi kedalam dua kelas. Dari kedua kelas tersebut peneliti hanya meneliti satu kelas
yang berjumlah 28 siswa yaitu kelas VII A. Kelas yang menjadi sampel penelitian dipilihkan oleh guru dengan alasan satu kelas lain digunakan
sebagai sampel penelitian bagi mahasiswa lain yang juga mengambil data di sekolah yang sama.
Proses awal yang dilakukan peneliti yaitu menghubungi pihak sekolah dalam rangka proses perijinan dan kemudian disusul dengan
surat ijin penelitian resmi dari universitas. Peneliti juga melakukan pendekatan terhadap guru mata pelajaran Fisika yang juga merangkap
sebagai kepala sekolah untuk berkonsultasi dan menjelaskan gambaran umum mengenai proses pembelajan yang akan dilakukan selama
penelitian. Sehari sebelum penelitian diadakan, peneliti diberikan kesempatan untuk mengenal siswa secara umum.
Proses pengumpulan data dimulai pada tanggal 22 Juli 2016 pukul 07.00 WITA, dan kegiatan awal yang dilakukan adalah guru
menjelaskan kepada siswa kegiatan-kegiatan yang akan siswa jalankan selama proses pembelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk
mengerjakan soal pretest berupa uraian yang berhubungan dengan materi suhu selama 20 menit. Setelah pretest selesai diadakan, guru melanjutkan
dengan membagi siswa kedalam 5 kelompok kecil sambil membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Sebelum eksperimen sederhana
dilakukan, guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam kelompok dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang dipahami dari isi LKS.
Kemudian siswa diminta untuk melakukan eksperimen sederhana sambil dibimbing oleh guru. Dalam proses ini, guru juga
menjelaskan kepada siswa prosedur kerja yang benar dan membetulkan cara kerja siswa yang belum mengikuti prosedur. Setelah selesai
melakukan eksperimen sederhana siswa diminta untuk mengisi LKS yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah disediakan dengan pertanyaan yang membantu siswa dalam merumuskan konsep dan pengetahuan yang didapatkan selama proses
eksperimen sederhana. Saat siswa selesai menjawab pertanyaan dalam LKS tersebut, guru meminta perwakilan siswa dari masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan didepan kelas. Sementara salah satu kelompok mempresentasikan didepan kelas, kelompok lain diminta untuk
mendengar dan memperhatikan sambil menyiapkan pertanyaan atau tanggapan dari masing-masing kelompok.
Dalam proses diskusi secara klasikal tersebut terjadi, guru juga memberikan penegasan mengenai konsep-konsep fisika yang
berkaitan dengan materi suhu. Pada akhir presentasi siswa dalam masing- masing kelompok menyimpulkan hal-hal yang berkaitan dengan materi
suhu sambil guru memberi penegasan dan meluruskan jika terjadi miskonsepsi. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal postttest
berupa uraian yang berhubungan dengan materi suhu selama 20 menit. Untuk pertemuan selanjutnya, siswa tetap dibagi kedalam 5 kelompok dan
hal yang sama mereka lakukan untuk materi pengukuran suhu.
B. Data, Analisis Data dan Pembahasan
Pada penelitian ini, guru mengambil beberapa data yaitu pretest, postest dan lembar observasi.
1. Tes Tertulis Sebelum Pembelajaran Pretest
a. Data Pemahaman Awal
Tabel 14. Persentase Skor Pemahaman Awal Pretest
No Kode Siswa
Jumlah Skor Yang Diperoleh
Skor Maksimal
Persentase Skor
1 01
29,5 135
21,85 2
02 25,5
135 18,89
3 03
29,5 135
21,85 4
04 30
135 22,22
5 05
24,5 135
18,15 6
06 31,5
135 23,33
7 07
10 135
7,41 8
08 28,5
135 21,11
9 09
29,5 135
21,85 10
10 29,5
135 21,85
11 11
23,5 135
17,41 12
12 28,5
135 21,11
13 13
26,5 135
19,63 14
14 21,5
135 15,93
15 15
25,5 135
18,89 16
16 23
135 17,04
17 17
29,5 135
21,85 18
18 29,5
135 21,85
19 19
28 135
20,74 20
20 28
135 20,74
21 21
29 135
21,48 22
22 26,5
135 19,63
23 23
36,5 135
27,04 24
24 24
135 17,78
25 25
24 135
17,78 26
26 29
135 21,48
27 27
31 135
22,96 28
28 25,5
135 18,89
Rata-rata 20,03
Berdasarkan tabel skor pretest yang didapatkan di atas maka rata-rata presentasi skor yaitu 20,03 berarti siswa sangat
tidak paham tenang materi suhu dan pengukurannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tingkat Pemahaman Awal Siswa
Melalui tabel 14. Persentase skor pemahaman awal siswa mengenai materi suhu dan pengukurannya, dapat menentukan
kualifikasi tingkat pemahaman siswa berikut ini.
Tabel 15 . Kualifikasi Tingkat Pemahaman Awal Siswa
No Kode Siswa
Persentase Skor Kualifikasi
1 01
21,85 Tidak Paham
2 02
18,89 Tidak Paham
3 03
21,85 Tidak Paham
4 04
22,22 Tidak Paham
5 05
18,15 Tidak Paham
6 06
23,33 Tidak Paham
7 07
7,41 Tidak Paham
8 08
21,11 Tidak Paham
9 09
21,85 Tidak Paham
10 10
21,85 Tidak Paham
11 11
17,41 Tidak Paham
12 12
21,11 Tidak Paham
13 13
19,63 Tidak Paham
14 14
15,93 Tidak Paham
15 15
18,89 Tidak Paham
16 16
17,04 Tidak Paham
17 17
21,85 Tidak Paham
18 18
21,85 Tidak Paham
19 19
20,74 Tidak Paham
20 20
20,74 Tidak Paham
21 21
21,48 Tidak Paham
22 22
19,63 Tidak Paham
23 23
27,04 Tidak Paham
24 24
17,78 Tidak Paham
25 25
17,78 Tidak Paham
26 26
21,48 Tidak Paham
27 27
22,96 Tidak Paham
28 28
18,89 Tidak Paham
Tabel 16. Kualifikasi Tingkat Pemahaman Awal Siswa
Interval Kualifikasi
Jumlah siswa
Presentase
90 - 100 Sangat Paham