Khalifah Abu Ja’far al-Mansur 136-158 H754-775 M

23 Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam b Mendirikan kota Baghdad Arsitek yang membangun kota Baghdad adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah dibantu para pekerja berpengalaman dari Syam, Kuffah, Basrah, Manshul, Dailami dan lain-lain. Kota Bagdad bentuknya bundar dengan gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota dibangun istana Qashru Az-Dzahab atau istana keemasan dengan luas 160.000 hasta persegi dan mesjid agung seluas 40.000 hasta persegi. Di luar kota dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi dan indah, serta dibangun istana Qashru Al-Khuldi Istana Abadi. c Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penerjemahan literatur Iran dan Irak, Grik serta Siryani dilakukan secara besar-besaran. Dia mendorong usaha-usaha menterjemahkan buku-buku pengetahuan dari kebudayaan asing ke bahasa Arab, agar dikaji orang-orang Islam. Baghdad menjelma menjadi pusat peradaban, pendidikan dan ilmu pengetahuan.

B. Khalifah Harun Ar-Rasyid 170-193 H786-809M

Kejayaan Dinasti Abbasiyah mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Beberapa hal penting yang dilakukannya diantaranya: a Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat. b Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah, sehingga diabadikan dalam kisah 1001 malam sebagai kota impian c Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. d Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian. e Memberikan tunjangan bagi para ilmuwan untuk mengembangakan ilmu pengetahuan f Mengembangkan toleransi beragama g Pengelolaan Baitul Maal untuk kepentingan rakyat h Dan lain-lain.

C. Khalifah Abdullah Al-Makmun 170-218 H786-833M

Al-Makmun mengembangkan kejayaan yang sudah dicapai ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Usaha yang dilakukannya diantaranya: a Penertiban administrasi pemerintahan dan perluasan wilayah. Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikusa yang sangat disegani. Wilayah kekuasaannya terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur. b Pengembangan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya; falsafat Islam, ilmu kedokteran, ilmu Hadist, ilmu kalam, tafsir, fiqh dan lain-lain. 24 Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam c Perluasan fungsi Baitul Hikmah sebagai lembaga riset disamping perpustakaan d Pembentukan Majlis Munadzarah, sebagai pusat kajian agama. E. Proses Pembelajaran 1. Pertemuan I: Tema Keruntuhan Dinasti Umayyah dan Proses Berdirinya Dinasti Abbasiyah 120 menit  Persiapan 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2. Guru memeriksa kehadiran,kerapihan berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Guru mengajak peserta didik berfikir kesejarahan dengan cara berfikir imajinatif, yaitu membayangkan sesuatu pristiwa yang pernah ada dan benar-benar terjadi, dibantu dengan menyajikan berbagai mediaalatperagaalat bantu, termasuk gambar-gambar, peta, videofilm, internet atau multimedia berbasis ICT lainnya.