Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah

Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam 10 1 Analisaku 5 Ceritaku 6 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan menghargai semua usaha peserta didik. 1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan. Jika jumlah kelompoknya kurang dari 6, maka tiap kelompok maksimal mendapatkan 2 pertanyaan. 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya 5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas guru bisa mengembangkan dengan kertas ukuran besar

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

Guru menyajikan dan menjelaskan hubungan antar fenomena. Hubungan antarfenomena akan mempertajam daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antar fenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat. Langkah-langkahnya: 1. Guru meminta peserta didik mencari kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan denganKemajuan Ilmu-Ilmu Agama 2. Sebelummasing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas. Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam 10 2 3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian. 4. Guru menghargai setiap hasil narasi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan 5. kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya. Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam 10 3 Refleksi Pemahamanku 7 Refleksi Prilakuku 8 Rencana Aksiku 1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada. 2. Guru meminta sebagain peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya. Pada refleksi prilakuku, hampir sama dengan refleksi pemahamanku, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada dan apa perubahan prilaku yang muncul. 1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada. 2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya. Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam 10 4 Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, skolah, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan Dampaknya. Selanjutnya guru memberikan tugas portopolio.  Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi nilai-nilai

karakter

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya

berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu nilai yang ditanamkan: mencintai agama, rajin beribadah, dan cinta ilmu

5. Pertemuan ke 9 : Tema Kemajuan Seni

Kesusasteraan dan Seni Arsistektur 90 menit Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam 10 5  Persiapan 1. Tahap persiapan 1-3 seperti sebelumnya 2. Guru menggiring konsentrasi peserta didik ke materi yang akan diajarkan. 3. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental. Secara fisik berarti duduk tenang supaya lebih mudah konsentrasi, sedangkan secara mental adalah bagaimana mengarahkan mental peserta didik supaya siap belajar dan menerima pelajaran. Dalam hal ini guru mulai dari awal mencoba untuk membuat peserta didik siap menerima dan mencerna informasi. Karena ketidak siapan menerima dan mencerna dari awal akan berdampak pada kegiatan berikutnya. 4. Guru mengajak peserta didik berfikir kesejarahan dengan cara berfikir imajinatif, yaitu membayangkan sesuatu pristiwa yang pernah ada dan benar-benar terjadi, bisa dengan menyajikan berbagai mediaalatperagaalat bantu, termasuk gambar-gambar, peta, video, film, internet atau multimedia berbasis ICT lainnya.