22
Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam
Pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah yang berpusat di Baghdad, memerintah kurang lebih lima setengah abad 132-656 H750-1258 M,
mempunyai 37 orang khalifah. Setelah penyerangan tentara Mongol, dimana dunia muslim kurang lebih tiga setengah tahun sempat tidak memiliki
kekhalifahan, maka kemudian didirikan kekhalifahan Abbasiyah berpusat di Mesir, dengan khalifah pertamanya Al Mustanshir billah II tahun 660-661
H1261-1262 M dan yang terakhir Al Mutawakkil ‘Alallah IV tahun 914-918 H1515-1517 M.
4. Khalifah Besar Dinasti Abbasiyah
Dari 37 khalifah Dinasti Bani Abbasiyah, terdapat beberapa orang khalifah yang terkenal, di antaranya Abu Ja’far Al-Mansur, Harun Ar-
Rasyid dan al-Makmun.
A. Khalifah Abu Ja’far al-Mansur 136-158 H754-775 M
Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al-Mansur adalah putera Muhammad bin Ali bin Abdullah ibn Abbas bin Abdul Muthalibmenjadi
Khalifah kedua
Bani Abbasiyah setelah Abul Abbas al-Saffah meninggal.
Al-Mansur dilantik menjadi khalifah, pada usia 36 tahun. Al-Mansur seorang khalifah yang tegas, bijaksana, alim, berpikiran
maju, baik budi, dan pemberani. Ia tampil dengan gagah berani dan cerdik menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda pemerintahan
Dinasti Abbasiyah. Al-Mansur juga sangat mencintai ilmu pengetahuan. Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan menjadi pilar bagi pengembangan
peradaban Islam di masanya.
Setelah menjalankan pemerintahan selama 22 tahun lebih, pada tanggal 7 Zulhijjah tahun 158 H775 M, Al-Mansur wafat dalam perjalanan
ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji, di suatu tempat bernama “Bikru Maunah” dalam usia 57 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Makkah.
Beberapa kebijakan yang dilakukan Al-Mansur: a Membenahi administrasi pemerintahan, membangun jaringan
politik dan memperluas hubungan diplomasi
Jalur-jalur administrasi pemerintahan, mulai dari pusat hingga ke daerah ditata dengan rapi sehingga sistem dan roda pemerintahan
berjalan dengan baik. Terjalin koordinasi dan kerja sama antara Kepala Qadhi Jaksa Agung, Kepala Polisi Rahasia, Kepala Jawatan Pajak,
dan Kepala Jawatan Pos. Hal itu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari berbagai tindakan yang tidak adil dengan memberikan
hak-hak masyarakat.
Untuk memperluas jaringan politik, Al-Mansur menertibkan keamanan di daerah perbatasan dan merebut kembali daerah-daerah
yang melepaskan diri.
23
Buku Pedoman Guru Sejarah Kebudayaan Islam
b Mendirikan kota Baghdad
Arsitek yang membangun kota Baghdad adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah dibantu para pekerja berpengalaman dari Syam,
Kuffah, Basrah, Manshul, Dailami dan lain-lain. Kota Bagdad bentuknya bundar dengan gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota
dibangun istana Qashru Az-Dzahab atau istana keemasan dengan luas 160.000 hasta persegi dan mesjid agung seluas 40.000 hasta persegi. Di
luar kota dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi dan indah, serta dibangun istana Qashru Al-Khuldi Istana Abadi.
c Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penerjemahan literatur Iran dan Irak, Grik serta Siryani dilakukan secara besar-besaran. Dia mendorong usaha-usaha menterjemahkan
buku-buku pengetahuan dari kebudayaan asing ke bahasa Arab, agar dikaji orang-orang Islam. Baghdad menjelma menjadi pusat peradaban,
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
B. Khalifah Harun Ar-Rasyid 170-193 H786-809M
Kejayaan Dinasti Abbasiyah mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Beberapa hal penting yang dilakukannya
diantaranya:
a Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
b Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah, sehingga
diabadikan dalam kisah 1001 malam sebagai kota impian
c Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.
d Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi
sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
e Memberikan tunjangan bagi para ilmuwan untuk mengembangakan ilmu
pengetahuan
f Mengembangkan toleransi beragama
g Pengelolaan Baitul Maal untuk kepentingan rakyat
h Dan lain-lain.
C. Khalifah Abdullah Al-Makmun 170-218 H786-833M
Al-Makmun mengembangkan kejayaan yang sudah dicapai ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Usaha yang dilakukannya diantaranya:
a Penertiban administrasi pemerintahan dan perluasan wilayah.
Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikusa yang sangat disegani. Wilayah kekuasaannya terbentang luas mulai dari Pantai
Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur.
b Pengembangan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya; falsafat Islam,
ilmu kedokteran, ilmu Hadist, ilmu kalam, tafsir, fiqh dan lain-lain.