22 silinder itu tidak dapat masuk kedalam lubang. Dengan demikian, mereka
akan memilih lubang yang lebih lebih besar untuk dapat memasukan silinder yang besar. Hal tersebut menandakan bahwa anak dapat
mengoreksi kesalahannya sendiri tanpa harus dibantu orang lain Montessori, 2002:167-184.
Pengendali kesalahan dalam pembelajaran Montessori tidak hanya terdapat pada setiap alat peraga, namun juga terdapat pada lingkungan
pembelajaran. Lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan dengan adanya pengendali kesalahan, misalnya meja dan kursi yang digunakan
oleh anak-anak Montessori, 2002:83. Jika anak melakukan gerakan yang tidak tepat ketika duduk atau berdiri maka meja yang ada di dekatnya atau
kursi yang digunakannya akan memunculkan suara. Melalui suara tersebut anak mengetahui bahwa gerakan yang dilakukannya tidak tepat.
2.1.3.4 Alat Peraga Papan Pin Perkalian
Penelitian ini menggunakan alat peraga berbasis Montessori yaitu Papan pin perkalian. Alat peraga papan pin perkalian merupakan
pengembangan dari alat peraga Montessori “multiplication bead board”. Alat tersebut merupakan alat peraga yang digunakan dalam perkalian 1 x 1
hingga 10 x 10 Alisons, 2012: 1. Alat peraga “multiplication bead board
” dikembangkan menjadi papan pin perkalian karena menyesuaikan dengan perkembangan anak, biaya, dan ketersediaan bahan yang ada di
Indonesia. Alat peraga “multiplication bead board”, terbuat dari kayu yang bersifat ringan dan manik-manik merah dengan ukuran yang sama.
23 Alat peraga papan pin perkalian dibuat menggunakan bahan harbot dan
pin. Pemilihan pin yang runcing dan memiliki pegangan bertujuan untuk melatih siswa supaya berhati-hati dan melatih siswa memegang pensil.
Alat peraga papan pin perkalian dirancang berdasarkan karakteristik ala- peraga yang dirancang Montessori. Papan Pin perkalian ini dibuat dengan
bahan-bahan yang dikenali siswa yang menjadi alat peraga papan Pinlebih kompleks lagi. Alat peraga papan pin perkalian berbentuk Persegi dengan
lubang lubang kecil untuk menancapkan pin-pin yang digunakan. Papan pada alat peraga ini berwana coklat dan pin berwarna putih bening. Untuk
mengoreksi ketika anak mengalami kesalahan, papan pin perkalian sudah dilengkapi dengan kertas yang sudah ditulisi dengan perkalian angka-
angka beserta jawabanya di balik kertas. Dengan demikian anak lebih mudah belajar perkalian dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
matematika didalam kelas.
2.1 Gambar Papan Pin Perkalian
24
2.1.4 Persepsi
Sub bab persepsi akan membahas tentang 2 bagian, yaitu pengertian persepsi dan persepsi terhadap penggunaan alat peraga
Montessori. Hal pertama yang akan dibahas adalah mengenai pengertian persepsi.
2.1.4.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek penting dalam diri manusia. Persepsi adalah inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat,
tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Rakhmat 2003:51 mengemukakan pendapatnya bahwa persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu
dapat berbeda-beda meskipun objek atau benda yang diamatinya sama. Menurut Desiderantodalam Rakhmat, 2003 : 16 persepsi adalah
penafsiran suatu objek, peristiwa atau informasi yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan
demikian dapat dikatakan juga bahwa persepsi merupakan hasil pemikiran seseorang pada situasi atau objek tertentu.
Pendapat lain
dikemukakan oleh
Robbin 2003:88
mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di mana individu-individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna pada lingkungan mereka. Sedangkan menurut Kotler 2004 : 193 yang menyatakan bahwa