19 sekaligus guru bagi anak Montessori, 2002:36. Montessori memiliki
karakteristik alat peraga yang ia temukan, yaitu menarik, bergradasi, auto- education, dan auto-correction Montessori, 2002: 167-184.
1. Menarik
Montessori menciptakan alat peraga yang dapat menarik perhatian anak dengan tujuan agar anak memiliki keinginan untuk memegang dan
merasakan alat tersebut dan kemudian digunakan sebagai media belajar mereka tanpa mereka ketahui Montessori, 2002: 174-175. Alat peraga
peraga Montessori memiliki keindahan warna dan bentuk, montessori mendesain alatnya semenarik mungkin dan dengan ukuruan yang tepat
agar anak dapat menggunakan secara mudah dengan dihiasi warna-warna mencolok agar semakin meriah dan dapat mencuri perhatian anak-anak.
2. Bergradasi
Gradasi dalam alat peraga Montessori merupakan rasional gradasi dari suatu rangsangan Montessori, 2002: 175. Penekanan gradasi pada
alat peraga montessori terdapat pada rasional anak yang terbentuk secara bertahap pada anak. Dalam penggunaan alat peraga, anak dapat
memunculkan rasionalnya dengan menggunakan lebih dari satu alat inderanya. Alat montessori memiliki dua hal yang dapat menuntut siswa
menggunakan lebih dari satu indera dalam menggunakannya, yaitu : warna dan bentuk. Dengan dua hal tersebut, anak akan menggunakan lebih
dari satu inderanya dalam menggunakan alat peraga montessori.
20 Sebagai contohnya pada permainan menggunakan alat peraga “pink
tower ”. Alat peraga tersebut terdiri dari 10 kubus dengan ukuran yang
bergradasi. Kubus pertama berukuran 10cm untuk setiap sisinya. Kubus kedua berukuran 1cm lebih kecil ukuranya dari kubus pertama. Kubus
ketiga berukuran 1cm lebih kecil dari kubus kedua dan begitu seterusnya sampai kubus kesepuluh. Pada awal permainan, anak akan menurunkan
satu per satu balok-balok tersebut pada karpet. Selanjutnya anak berlatih membuat sebuah menara pink dengan menyusun kubus-kubus tersebut
dari yang terbesar sampai yang terkecil Montessori, 2002: 174. Permainan ini merupakan permainan yang paling menyenangkan bagi
ana k yang mulai berusia 2 tahun. Melalui permainan “pink tower”,
rasionalitas anak mengenai ukuran terbentuk secara bertahap.
3. Auto-education