Syarat Tes Pilihan Ganda

26 psikologi adalah kualitas psikologis yang kita asumsikan ada, supaya dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku atau ciri-ciri tingkah laku. Kontruksi psikologis ini tidak dapat diukur langsung. Misalnya pengukuran kreativitas. Tes yang digunakan tidak dapat langsung mengukur kreativitas, tetapi hanya mengukur indikator-indikator dari kreativitas. Endrayanto dan Harumurti 2014: 285 mengatakan bahwa cara yang dilakukan guru untuk mendapatkan validitas kontruksi dengan menelaah tes hasil belajar peserta didik dengaan cara mencocokan pada ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan KD dan indikator. 3 Validitas “ada sekarang” atau validitas empiris Arikunto 2012: 83 sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya dengan pengalaman. Artinya dalam hal ini hasil tes dibandingkan dengan hasil tes yang telah diketahui. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana 2010: 15 yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada. 4 Validitas Prediksi Arikunto 2012: 64 sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan meramalkan yang akan terjadi dimasa datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suraprana 27 2009: 54 yang berpendapat bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penelitian ini menganalisis butir soal untuk melihat tingkat validitas isi dari setiap butir soal. Hal ini dikarenakan validitas isi berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tes yang disusun tidak boleh keluar dari isi materi pelajaran yang ada di dalam kurikulum. Dalam hal ini, peneliti meninjau kesesuaian materi yang diajarkan berdasarkan SK-KD pada materi IPS semester II dengan materi yang diujikan, dikarenakan peneliti tidak mempunyai kisi-kisi materi IPS dari Kecamatan Depok.

8. Reliabilitas

Siregar 2013: 55 bahwa reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, dengan melakukan pengukuran berulang dengan menggunakan alat ukur yang sama. Jihad dan Haris 2012: 180 mengatakan bahwa reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyangkut tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Arifin, 2009: 258 berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu instrumen. Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hal yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang berbeda. Widoyoko 2009: 144 yang mengatakan bahwa