Tingkat Kesukaran Kajian Pustaka

34 Dari tabel 2.4 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan bahwa soal dapat dikategorikan dengan kriteria yang sangat baik apabila memiliki koefisien daya pembeda dengan hasil perhitungan 0,40 atau lebih. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39 menunjukkan kategori butir soal cukup baik. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang. Koefisien daya pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek.

11. Efektivitas Pengecoh

Purwanto 2009: 108 mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor merupakan pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Sudijono 2011: 409 yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono 2008: 225 yang mengemukakan bahwa kemiripan pengecoh dengan kunci jawaban harus diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dikenali kekurangtepatannya melalui pemahaman dan telaah yang mendalam. Tes juga dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila melalui tahap analisis efektivitas pengecoh. Uno dan Koni 2012: 157 mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah pengecoh distractor sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pendapat senada dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti 2014: 270 yang mengatakan bahwa untuk dapat mengetahui apakan pengecoh berfungsi atau tidak, seorang guru dapat menggunakan indeks efektivitas pengecoh. 35 Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Pengecoh yang baik adalah yang mampu membuat peserta didik harus melakukan pemahaman terhadap pertanyaan dan jawaban yang benar. Basuki dan Hariyanto 2014: 144 yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5 peserta tes. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono 2011: 411 yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5 dari seluruh peserta tes. Dari kedua pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut telah dipilih oleh peserta tes sekurang-kurangnya 5 dari keseluruhan peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk direvisi. Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban befungsi baik apabila telah dipilih 5 dari seluruh peserta tes. Arifin 2009: 279 menuliskan efektivitas pengecoh dapat dihitung dengan rumus berikut ini: 36 = − − 1 100 Keterangan: IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang mengikuti tes B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada setiap soal. n = jumlah alternatif jawaban 1 = bilangan tetap

12. Software MicroCat Iteman versi 3.00 Iteman

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Iteman versi 3.00. Iteman versi 3.00 merupakan suatu perangkat atau program untuk menganalisis kuantitatif butir soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto 2012: 178 yang mengemukakan bahwa Item and Test Analysis Iteman merupakan perangkat lunak atau program yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrogaman komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal. Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis hasil pengolahan data program Iteman meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Pada reliabilitas dapat dilihat pada koefisien nilai Alpha dari Output Iteman. Prop. Correct dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal. Prop. Correct adalah proporsi peserta didik yang mengerjakan soal atau tes menjawab benar. Daya pembeda dalam software Iteman dinyatakan dalam Point Biser. Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan menggunakan koefisien korelasi point biser. Sedangkan pada efektivitas 37 pengecoh dalam software Iteman ditunjukkan pada Prop. Endorsing. Prop. Endorsing adalah proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes.

13. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

a. Pengertian IPS

Nursid 1984: 7 mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan bidang-bidang keilmuwan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Susanto 2014: 6 mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari pengetahuantentang manusia dalam masyarakat dan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Peneliti menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia sebagai salah satu anggota di dalam masyarakat, ditinjau dari segi sejarah, geografi, dan sebagainya.

b. Tujuan IPS

Fraenkel dalam Depdiknas, 2007: 46 membagi tujuan IPS dalam empat kategori yaitu : 1 pengetahuan, 2 keterampilan, 3 sikap, dan 4 nilai. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 Memiliki pengetahuan dan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya dapat mengetahui adat atau tradisi di daerah masing- masing.