Analisis Butir Soal Kajian Pustaka

28 instrumen tes dikatakan dapat dipercaya reliable jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg konsisten apabila diteskan berkali-kali. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau instrumen dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan kata lain, suatu tes dikatakan reliabel jika perolehan dari suatu tes selalu sama walaupun diberikan atau diujikan berkali-kali dalam waktu yang berbeda. Guilford, dalam Jihad dan Haris, 2012: 187 menjelaskan bahwa tingkat reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada koefisien Alpha seperti pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Koefisien Alpha Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,90 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 r 11 ≤ 0,90 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,70 Sedang 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah r 11 ≤ 0,20 Sangat Rendah Sumber : Guilford, dalam Jihad dan Haris, 2012: 187 Berdasarkan tabel 2.1 mengenai Tingkat Reliabilitas dapat terlihat bahwa terdapat lima 5 koefisien pada tingkat reliabilitas yang berhubungan dengan masing-masing rentang koefisien. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa 29 koefisien dengan rentang 0,90 r 11 ≤ 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi, koefisien dengan rentang 0,70 r 11 ≤ 0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, koefisien dengan rentang 0,40 r 11 ≤ 0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas cukup, koefisien dengan rentang 0,20 r 11 ≤ 0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, dan koefisien dengan rentang r 11 ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah. r 11 pada kriteria tingkat reliabilitas di atas menunjukkan koefisien reliabilitas. Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien.

9. Tingkat Kesukaran

Penyusunan sebuah tes, seorang guru harus memperhatikan aspek penyusunan tes, sehingga tes yang disusun menghasilkan kualitas yang baik. Salah satu ciri atau kriteria agar tes dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Sukardi 2008: 136 tingkat kesukaran item atau yang sering disebut sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Arikunto 2012: 222 mengatakan bahwa soal yang berkualitas baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Hal tersebut diperkuat oleh Endrayanto dan Harumurti 2014: 261 yang mengemukakan bahwa butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak membuat peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam