25
b. Jenis-jenis Validitas
Menurut Arikunto 2012: 82-84 validitas dibagi menjadi empat bagian yaitu validitas isi, validitas kontruksi, validitas “ada sekarang” atau
empiris, dan validitas prediksi. 1
Validitas Isi Arikunto 2012: 82 sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Suraprana 2009: 51 mengemukakan bahwa
validitas isi sering juga disebut dengan validitas kurikulum yang artinya, suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan
kurikulum yang hendak diukur. Azwar 2015: 175 validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes mencakup keseluruhan
isi yang ingin diukur oleh tes tersebut. Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik tetapi menggunakan analisis
rasional dengan membandingkan butir soal apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Tujuan dilakukan uji validitas isi
adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang ingin diukur.
2 Validitas Kontruksi
Arikunto 2012: 83 validitas kontruksi adalah validitas yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran dianggap
mencerminkan suatu konsep dalam teori psikologi. Kontruksi
26
psikologi adalah kualitas psikologis yang kita asumsikan ada, supaya dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku atau ciri-ciri tingkah laku.
Kontruksi psikologis ini tidak dapat diukur langsung. Misalnya pengukuran kreativitas. Tes yang digunakan tidak dapat langsung
mengukur kreativitas, tetapi hanya mengukur indikator-indikator dari kreativitas. Endrayanto dan Harumurti 2014: 285 mengatakan bahwa
cara yang dilakukan guru untuk mendapatkan validitas kontruksi dengan menelaah tes hasil belajar peserta didik dengaan cara
mencocokan pada ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan KD dan indikator.
3 Validitas “ada sekarang” atau validitas empiris
Arikunto 2012: 83 sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya dengan pengalaman. Artinya dalam hal ini hasil
tes dibandingkan dengan hasil tes yang telah diketahui. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana 2010: 15 yang menyatakan bahwa
suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis
yang telah ada. 4
Validitas Prediksi Arikunto 2012: 64 sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila mempunyai kemampuan meramalkan yang akan terjadi dimasa datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suraprana