Standar Mutu BahanProduk Uraian Proses

2.6. Proses Produksi

Adapun proses produksi yang terdapat di PT. MONIER dapat dilihat pada Gambar 2.1. Masukan Proses Produksi Keluaran Input Transformation Output Gambar 2.1. Bagan Input-Output Proses Produksi PT. MONIER

2.6.1. Standar Mutu BahanProduk

PT. MONIER merupakan pabrik yang bersifat Make to Order. Untuk menunjang kriteria di atas, maka dibutuhkan standar mutuproduk yang berlaku di PT. MONIER. Kualitas genteng beton tergantung dari campuran bahan pembuat genteng, pewarnaan genteng, dan lama pengeringan genteng beton. Standar mutu produk diatur oleh Departemen Quality Control. Produk yang berkualitas tinggi dan siap dipasarkan bila produk tersebut telah lulus uji Departemen Quality Control. a. Bahan baku dan Penunjang b. Tenaga Kerja c. Mesin dan Fasilitas Produksi Lainnya d. Informasi e. Energi f. Waktu g. Dan lain-lain 1. Kegitan produktif a. Transportasi fisik dan Non fisik b. Proses Nilai tambah Fungsional dan Ekonomis 2. Kegiatan Non Produkif a. IddleDelays b. Set-up, Loading- unloa-ding, Material a. ProdukGe nteng b. Limbah Padat, c. Informasi Sebagai Feedback Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2010 untuk meningkatkan kualitasnya maka PT. MONIER memenuhi seluruh standar ISO 9001: 2000 untuk sistem pengendalian mutu produk sasaran mutu.

2.6.2. Bahan yang Digunakan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam untuk mempelancar terjadinya proses produksi di PT. MONIER dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.6.2.1. Bahan Baku

Bahan Baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Pada umumnya, bahan baku adalah bahan utama yang persentasenya tinggi dalam penggunaannya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. MONIER yaitu pasir dan semen.

2.6.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit., tanpa adanya bahan ini maka Universitas Sumatera Utara proses produksi tetap berjalan. Adapun bahan tambahan yang digunakan pewarna. Pewarna berasal dari campuran pasir silika, oxide, atrid dan semen.

2.6.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalam dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan di PT. MONIER adalah Mold oil dan air. Mold oil digunakan sebagai cairan pemisah antara bahan dengan cetakan sehingga tidak lengket, sedangkan air digunakan untuk bahan pencampur semen dan pasir menghomogenkan semen dan pasir.

2.6.3. Uraian Proses

PT. MONIER memproduksi berbagai macam genteng beton. Adapun uraian proses adalah cara atau metode dan teknik bagaimana mengubah sumber daya material, tenaga kerja, mesin, modal dan metode yang ada untuk memperoleh hasil sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunanan suatu barang dan jasa. Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada baik material, tenaga kerja, mesin, modal dan metode yang ada. PT. MONIER menggunakan proses produksi secara kontinu terus-menerus. Apabila ada kerusakan pada salah satu mesin maka proses produksi menjadi terhambat. Proses pembuatan produksi pembuatan genteng beton dan aksesorisnya terdiri dari Universitas Sumatera Utara pencampuran, pencetakan, pewarnaan, pengkilatan penyemprotan, penyimpanan pengeringan, pemisahan selanjutnya menghasilkan produk jadi. Adapun gambar produk Genteng tipe Elabana dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Produk Genteng Tipe Elabana Adapun gambar produk genteng tipe Exel dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Produk Genteng Tipe Exel Adapun blok diagram proses produksi pembuatan genteng beton dan aksesorisnya dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Produksi Genteng Adapun tahapan-tahapan proses produksi pembuatan genteng beton pada PT. MONIER dapat dijelaskan secara garis besar yaitu: 1. Pencampuran Dalam satu hari produksi pasir yang digunakan sebanyak 6.1 ton, semen sebanyak 2,03 ton sedangkan air sebanyak 203,3 liter. Pasir terlebih dahulu disaring dengan mesin Sand Screener hingga pasir berukuran 5 mm, kemudian ditimbang dan diangkut dengan conveyor kedalam mesin mixer dan dicampur dengan semen curah yang berasal dari Si Lo serta di tambahkan air dengan perbandingan antara pasir, semen dan air yaitu 3 : 1 : 0.1. Kemudian bahan tersebut diaduk mixing selama ± 20 menit hingga semua bahan menjadi homogen tercampur rata dan kemudian diangkut dengan conveyor untuk melakukan proses pencetakan. Pencampuran Pencetakan Pewarnaan Coating Pengilatan Pengeringan Pemisahan antara cetakan dan genteng beton Universitas Sumatera Utara 2. Pencetakan Bahan yang telah terampur dibawa ketempat pencetakan dengan conveyor. Kemudian masuk kedalam cetakan, dibentuk dan dipadatkan oleh roda-roda roller disesuaikan berdasarkan profil serta spesifkasi produk yang diinginkan. Yang mana cetakan profil genteng dapat diatur terlebih dahulu sebelum proses produksi berlangsung pada bagian Making Head. Setelah terbentuk genteng sesuai dengan spesifikasi diinginkan maka bahan yang telah tercetak tersebut dipotong untuk merapikan genteng yang telah dicetak dan selanjutnya dibawa dengan conveyor menuju proses pewarnaan. 3. Pewarnaan Genteng yang telah tercetak ditranfer kemesin pewarnaan dengan menggunakan conveyor. Genteng diberi warna. Bahan-bahan pewarna yang terdiri dari pasir silika, oxide, semen dan air diaduk selama ± 15 menit hingga tercampur rata dengan menggunakan mesin Slurry Mixer untuk mendapatkan pewarna genteng. Pewarna genteng buatan tersebut kemudian dipindahkan secara manual dengan menggunakan Trolley ke bagian pewarnaan. Bahan pewarna tersebut dimasukan kedalam mesin Slurry Aplicator yang berfungsi sebagai mesin penyemprot warna ke permukan genteng. Sehingga genteng lebih menarik dan bagus. Setelah genteng diberi warna maka diperiksa apakah warna telah merata dipermukaan genteng atau tidak. Jika tidak merata maka genteng tersebut reject dan dibawa ke tempat pengumpulan genteng reject dengan trolley untuk dikumpulkan. Genteng yang bagus tidak reject dibawa ke mesin GEP Aplicator. Universitas Sumatera Utara 4. Coating Pengkilatan Genteng yang telah bewarna selanjutnya ditransfer kemesin pengkilatan dengan menggunakan conveyor. Dimesin pengkilat, genteng disemprot dengan Flammable Liquid oleh mesin GEP Aplicator. Dengan menggunakan mesin tersebut genteng disemprot dengan bahan pengkilat warna. Sehingga permukaan genteng menjadi mengkilat. Selanjutnya genteng diperiksa apakah Flammable Liquid telah merata dipermukaan genteng atau tidak. Jika tidak merata maka genteng tersebut reject dan dibawa ke tempat pengumpulan genteng reject dengan trolley untuk dikumpulkan. Genteng yang bagus tidak reject disusun di atas rak genteng kemudian dipindahkan dengan Fork Lift kedalam ruangan pengering Curring Room. 5. Pengeringan Genteng yang telah dimasukkan kedalam ruang pengeringan, disimpan selama 24 jam, yang bertujuan untuk proses pengeringan genteng Oven. Rak-rak genteng yang berisikan genteng basah disusun secara teratur menggunakan Fork lift, dan setelah kering diangkut kembali ke bagian pemisahan cetakan. 6. Pemisahan Cetakan dan Genteng Pada tahap ini, genteng yang sudah kering akan dipisahkan dari cetakannya . Genteng disusun kembali diatas conveyor oleh operator dan genteng menuju mesin Depalleter untuk dipisahkan antara cetakan dan genteng. Setelah genteng terpisah dari cetakannya kemudian disusun kembali ke dalam rak genteng dan diangkut oleh Fork Lift serta ditumpuk dibagian penyimpanan Universitas Sumatera Utara produk gudang produk dan yard store. Dibagian pemisahan genteng ini diambil beberapa sampel untuk diuji kualitasnya oleh operator quality control dan jika ada produk yang rusak pecahreject maka di kumpulkan sebagai limbah padat. Jika kondisi produk genteng sesuai spesifikasi maka produk genteng di susun kedalam trolley untuk di bawa ke Yard.

2.6.4. Mesin Dan Peralatan Produksi