Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1 Kualitas telah menjadi bagian yang sangat penting dalam proses produksi. Strategi yang dapat menjamin kualitas adalah strategi yang mampu menjaga kestabilan proses, sehingga proses dapat dikendalikan dengan tujuan untuk dapat meminimisasi produk cacat. Pengendalian kualitas adalah aktivititas keteknikan dan manajemen yang dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri kualitas dari produk yang ada, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan kualitas produk yang konsisten agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. PT. MONIER merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi genteng beton yaitu profil Exel Flat dan Elabana Round serta komponen pelengkap Fitting dengan beberapa bentuk atau profil yaitu Fitting E- Ridge, Fitting Capridge dan Fitting Longverge. Sistem produksi perusahaan bersifat make to order, yaitu produksi hanya berdasarkan pesanan pelanggan. Hasil produksi dipasarkan di daerah Sumatera dan Jawa. Dalam proses produksinya, PT. MONIER selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya baik dari segi mutu maupun harga. 1 Susantiko.2008.Upaya Menurunkan Jumlah Kecacatan Rokok Clas Mild Batangan pada mesin Molins MK8 dengan Metode DMAIC. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Internet Universitas Sumatera Utara PT. MONIER juga dihadapkan pada tantangan yang cukup berat dimana konsumen semakin meningkat tuntutan meraka akan mutu kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sementara kecendrungan tersebut juga diperkuat oleh tekanan persaingan dari perusahaan sejenis. Namun pada kenyataannya, masih terdapat masalah-masalah yang ditemukan di bagian produksi dalam mencapai tingkat kualitas tersebut. Hal ini terlihat dari adanya produk - produk dengan spesifikasi diluar standar kualitas yang di tetapkan oleh PT. MONIER dan dikategorikan sebagai produk defect cacat yaitu produk pecah sudut, tergores, warna tidak sempurna, Gep tidak sempurna, terdapat kerikilakar, terdapat debristai burung, rapuh, potongan tidak rapih, bergelombang dan retak yang mencapai 9,63. Pihak PT. MONIER sendiri masih mengalami kesulitan dalam mencapat target maksimal produk cacat yaitu sebesar 8 karena masih banyaknya masalah pada proses produksi sehingga spesifikasi produk yang dihasilkan memiliki variabilitas keragaman yang mengakibatkan tidak tercapainya target produksi, pemakaian bahan baku tidak optimal sehingga terjadi pemborosan biaya produksi, turunnya produktivitas perusahaan dan kemampuan memenuhi kepuasaan konsumen semakin rendah. 2 Melihat kondisi serta pentingnya jaminan terhadap kualitas terhadap suatu produk, maka perlu dilakukan strategi yang dapat memberikan jaminan kualitas terhadap mutu suatu produk. Yaitu strategi yang mampu mengendalikan serta meningkatkan kualitas mutu produk. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengukur, menganalisis dan melakukan perbaikan kualitas di PT. MONIER agar 2 Niagara, Estrada.2009.Analisa Cacat MSG Monosodium Glutamat Sebagai Upaya Perbaikan Kualitas dengan Metode Six Sigma DMAIC. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jurnal Internet Universitas Sumatera Utara dapat mengurangi tingkat cacat defect, dengan menggunakan metode Six Sigma Define, Measure, Analyze, Improve, Control dan FMEA Failure Mode and Effect Analysis.

1.2. Perumusan Permasalahan