97
keterlaksanaan penerapan model Pembelajarn Generatif pada silus I dan II disajikan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajarn Generatif dalam Pembelajaran PPMO pada Siklus I dan II
Berdasarkan pada Gambar 5 menunjukkan adanya peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran
Generatif pada siklus I dan II. Pada siklus I, persentase keterlaksanaan model Pembelajaran Generatif sebesar 87,50 terlaksana dengan baik,
namun pada beberapa aspek sebesar 12,5 masih kurang terlaksana dengan baik.
Pada siklus II persentase keterlaksanaan model Pembelajaran Generatif mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu pelaksanaan
pembelajaran sebesar 100 terlaksana dengan baik. Secara umum tahap- tahapan model Pembelajaran Generatif terlaksana dengan baik. Hal ini
dikarenakan refleksi pada silklus I dilaksanakan dengan baik oleh guru, sehingga memberikan hasil yang positif.
Baik 87,5
Kurang 12,50
Tidak terlaksana
SIKLUS I
Baik 100
Kurang Tidak
terlaksana
SIKLUS II
98
2. Hasil Belajar Siswa
Penerapan model Pembelajaran Generatif dalam pembelajaran PPMO dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar
siswa dapat dilihat dari nilai pretest dan posttest pada siklus I dan II. Perolehan besarnya rerata nilai posttest lebih tinggi dibandingkan
perolehan besarnya nilai rerata pretest pada siklus I dan II. Perolehan besarnya rata-rata nilai pretest dan posttest disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Analisis Hasil Tes Tertulis Siklus I dan II
No Siklus
Rerata Perolehan Nilai Ketercapaian KKM
Rerata Hasil Belajar Siswa
Gain Score
Pretest Posttest
1. I
53,53 67,06
50,00 0,29
2. II
45,00 70,00
77,78 0,44
Data rata-rata nilai tes tertulis disajikan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Rerata Nilai Tes Tertulis pada Siklus I dan II
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
Siklus I Siklus II
Pretest 53,53
45,00 Posttest
67,06 70,00
R e
r ata
n il
ai
Rerata Nilai Tes Tertulis
99
Gambar 6 menunjukkan rerata nilai tes yang dilakukan pada siklus I dan II diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan setelah dilakukan tindakan berupa penerapan model Pembelajaran Generatif, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai
pretest dan postest siswa pada siklus I dan II.
Selain itu ketercapaian KKM siswa juga menglami peningkatan. Persentase ketercapaian KKM siswa disajikan dalam bentuk diagram dapat
dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Persentase Hasil Ketercapaian KKM Siswa pada Tes Siklus I dan II
Berdasarkan diagram persentase hasil ketercapaian KKM siswa pada tes siklus I, menunjukkan belum tercapainya hasil belajar yang
diharapkan oleh peneliti. Hal ini berdasarkan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 50,00.
Pada siklus II, hasil tes tertulis mengalami peningkatan dan menunjukkan pencapaian KKM sesuai yang diharapkan. Hal ini jumlah
TUNTAS 50,00
BELUM TUNTAS
50,00
SIKLUS I
TUNTAS 77,78
BELUM TUNTAS
22,22
SIKLUS II
100
siswa yang mencapai KKM sebesar 77,78. Pada hasil siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yan
g ditetapkan sebesar ≥75. Analisis gain score bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Data rerata gain score siswa pada siklus I sebesar 0,29. Perolehan gain score
sebesar 0,29 dikategorikan rendah. Sebagaian besar siswa mengalami peningkatan hasil pretest dan posttest meskipun peningkatan yang dialami
tidak signifikan. Rerata gain skor pada siklus II yaitu sebesar 0,44. Perolehan gain
score sebesar 0,44 dikategorikan sedang. Sebagian besar siswa mengalami
peningkatan hasil pretest dan postest. Data perolehan rerata gain score siswa pada siklus I dan II disajikan dalam bentuk diagram pada Gambar 8.
Gambar 8. Rerata Gain Score Siswa pada Siklus I dan II
3. Hasil Pemahaman Siswa
Data kemampuan berpikir kritis siswa didapatkan dengan memberikan tes tertulis berbentuk soal uraian yang berjumlah dua soal
pada masing-masing siklus.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
Siklus I Siklus II
0,29 0,44
Gai n
Sc o
r e
Rerata Gain Score Siswa
101
Tabel 24. Persentase Skor Aspek Kemampuan Pemahaman Siswa
Siklus Ke-
Aspek Kemampuan Pemahaman Siswa
Persentase Rerata
Skor
I Menjelaskan
67,47 Menafsirkan
59 II
Menjelaskan 76,77
Menafsirkan 84
Tabel diatas menggambarkan data kemampuan pemahaman siswa pada siklus pertama dan kedua untuk masing-masing aspek, dapat
dilihat bahwa pada siklus pertama besarnya siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar untuk soal uraian dengan aspek menjelaskan
sebesar 67,47 sedangkan untuk aspek menafsirkan sebesar 59. Pada siklus kedua banyaknya siswa yang menjawab dengan benar untuk soal
uraian dengan aspek menjelaskan adalah sebesar 76,77 sedangkan untuk aspek menafsirkan adalah sebesar 84
Jika digabungkan untuk kedua aspek kemampuan pemahaman siswa yang digunakan dalam penelitian ini maka pada siklus I rerata
hasil posttest mencapai 1,32 dan pada siklus II rerata hasil posttest mengalami peningkatan sehingga rerata skor posttest siswa mancapai
1,61. Diagram perolehan rerata skor posttest kemampuan berpikir kritis siswa disajikan pada gambar 9.