Mengikat ring baja pada ujung piston jenis autothermic piston.

131

5. Ring Piston

Ring piston ada dua jenis, yaitu: a. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. b. Ring oli berfungsi untuk mengoleskan oli ke dinding silinder saat piston bergerak dari TMB menuju TMA dan mengkikis oli di dinding silinder saat piston dari TMA ke TMB. Motor 2 tak hanya memiliki 1 jenis ring piston yaitu ring kompresi. Jumlah ring kompresi ada 2 buah, yaitu: a. Ring atas top ring berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. b. Ring kedua second ring berfungsi menahan kebocoran yang berhasil menerobos ring atas dan mengoleskan oli untuk membentuk oil film pada dinding silinder serta mengkikis oli saat piston bergerak ke TMB. Pemasangan ring kompresi tidak boleh terbalik atau tertukar. Agar pemasangan tidak terbalik maka pada bagian atas ring terdapat tulisan oversize ring yaitu STD atau 25, 50, 75, 100, sedangkan untuk mencegah ring tidak tertukar maka ring atas biasanya model plain ring sedangkan ring kedua model keystone ring. Pada beberapa model model sepeda motor ring kedua dilingkapi rangka pendorong expander ring. Expander ring berfungsi untuk menambah tegangan ring kompresi dan mengurangi suara ring ring noise. Ujung ring piston tidak boleh berputar sehingga pada ujung ring ditahan oleh nok. Terdapat dua model nok penahan yaitu: a. Upper side knock type : lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi bagian atas alur ring piston piston groove. b. Inner side knock type: lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi bagian dalam alur ring piston piston groove. 132 Gambar 13. Ring Kompresi Motor 2 Tak Motor 4 tak memiliki 2 ring kompresi dan 1 ring oli. Konstruksi ring kompresi sedikit berbeda dengan ring kompresi motor 2 tak, perbedaan terletak pada ujung ring pada motor 4 tak tidak ada lokasi untuk nok. Konstruksi ring oli ada 2 macam, yaitu: Gambar 14. Jenis Ring Oli PEMERIKSAAN RING PISTON a. Secara visual Periksa bagian ring yang bergesekan dengan dinding silinder dari keausan atau goresan. Periksa bagian yang bergesekan dengan alur ring, 133 dengan cara dirabah dengan jari, bila aus maka terasa ada bagian yang menonjol Gambar 15. Bentuk Keausan Ring Piston b. Pemeriksaan dengan alat ukur yaitu feller gauge, yaitu: 1 Pemeriksaan celah samping yang mengukur celah antara ring dengan alur ring menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah top ring 0,03 - 0,07, second ring 0,02-0,06 dengan limit 0,12 mm. 2 Pemeriksaan celah ujung dengan cara masukan ring piston ke dalam silinder. Dorong ring piston menggunakan piston pada jarak 40 mm dari bawah. Ukur celah menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah 0,1 -0,25 dengan limit 0,4 mm. Gambar 16. Memeriksa Ring Piston 134 Celah samping yang berlebihan akan menyebabkan suara ring piston berlebihan ring noise, dan kebocoran. Celah ujung yang berlebihan sebagai indikasi keausan ring yang bergesekan dengan dinding silinder berlebihan, gaya pegas lemah kompresi bocor.

F. Batang Piston Connecting Rod

Batang piston berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros engkol, meneruskan tenaga dari tekanan pembakaran yang mendorong piston untuk memutar poros engkol, mengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar poros engkol. Bata g pisto ter uat dari esi tua g de ga profil I . Bagia ya g berhubungan dengan piston disebut small end dan bagian yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Terdapat dua tipe batang piston yaitu: 1. Intergret type : big end menyatu dengan poros engkol, untuk melepas batang piston dengan cara melepas pena engkol crank pin. Pemasangan pena engkol menggunakan suaian sesak, untuk melepas pena engkol dengan hydrolic press. Jenis batang piston ini banyak digunakan untuk motor satu silinder. 2. Separated type: big end dapat dipisahkan dengan poros engkol, untuk melepas batang piston dengan cara melepas baut pengikat big end. Poros engkol menjadi satu kesatuan sehingga pena engkol tidak dapat dilepas. Jenis batang piston ini banyak digunakan untuk motor silinder dua atau lebih. Gambar 17. Tipe batang piston.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI MATA KULIAH TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA BIDANG JASA PERAWATAN DAN PERBAIKAN.

5 7 57

PENGARUH IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MEKANIK OTOMOTIF DASAR II DI SMK MA’ARIF SALAM.

0 0 202

PENGARUH SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERBAIKKAN PERAWATAN KELISTRIKAN OTOMOTIF PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELAS XI SMK PIRI SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 153

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATA DIKLAT PERAWATAN DAN PERBAIKAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 140

PENGARUH MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 125

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SEPEDA MOTOR B PADA MATA PELAJARAN PERBAIKAN PERAWATAN MEKANIK OTOMOTIF DI SMK PIRI SLEMAN.

1 2 15

IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA OTOMOTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK DIPONEGORO YOGYAKARTA.

0 1 173

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 161

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF KELAS XI TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 0 130

KARAKTER KERJA PRAKTIK SISWA KELAS X TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PADA MATA PELAJARAN LAS DASAR DI SMK PIRI SLEMAN.

0 3 14