34 L
D 4
π VL
2
…………………………1
VL = Volume langkah …….. cc D = Diameter silinder …… cm
L = Pangjang langkah …….. cm
1. Kepala Silinder Cylinder Head
Kepala silinder terletak pada bagian atas mesin dengan fungsi utama sebagai pembentuk ruang bakar dan sebagai tempat terpasangnya busi.
Komponen ini terbuat dari bahan paduan aluminium untuk menahan tekanan hasil pembakaran dan kompresi, juga dapat membuang panas
dengan lebih baik untuk pendinginan mesin. Pada motor 2 tak konstruksi kepala silinder lebih sederhana
dibandingkan dengan motor 4 tak. Kepala silinder motor 2 tak terdapat busi dan sirip pendingin, sedangkan pada motor 4 tak terdapat katup, roker arm,
poros nok, busi dan saluran pelumas poros nok dan katup. Melepas kepala silinder motor 2 tak cukup melepas baut pengikatnya, sedangkan pada motor
4 tak harus melepas rantai penggerak nok timing cains. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang kepala silinder antara
lain:
a. Bahan: besi tuang atau campuran almunium. Campuran almunium lebih
sering digunakan karena ringan, penghantar panas yang baik sehingga
35
memungkinkan merencanakan motor putaran tinggi dan kecepatan tinggi.
b. Letak busi: letak busi harus memungkinkan busi mendapatkan
campuran gas baru sebagai upaya pendinginan. Lokasi busi yang baik adalah dipusat sehingga tekanan pembakaran menyebar dan menekan
piston lebih merata.
c. Saluran: saluran masuk dan buang harus didesain untuk meningkatkan
torbulansi aliran agar campuran lebih homogen. Hindari sudut mati aliran karena dapat menyebabkan terjadi timbunan karbon pada saluran
maupun pada katup.
d. Bentuk ruang bakar: bentuk ruang bakar harus memungkinkan terjadi
torbulensi aliran, proses perambatan panas yang merata, tekanan pembakaran yang menghasilkan daya dorong ke piston paling optimal,
tidak ada sudut mati agar tidak terjadi penumpukan karbon di dalam silinder sehingga dapat menyebabkan detonasi.
Gambar 1. Torbulensi Aliran pada Ruang Bakar Motor 4 Tak Di bagian kepala silinder terdapat bagian yang disebut squish area.
Squish area berfungsi untuk mengatur pemusatan campuran bahan bakar
36
yang masuk ke arah busi, torbulensi aliran dan distribusi tekanan hasil pembakaran pada piston. Squish dengan sudut yang terlalu kecil yaitu
mendekati nol memungkinkan campuran terjebak di squis area, sehingga torbulensi lemah, temperatur tinggi, peluang detonasi tinggi. Sudut squish
yang terlalu besar proses torbulensi lemah dan distribusi tekanan hasil pembakaran kurang terpusat. Sudut squish area yang banyak digunakan
adalan 5 – 15º. Selain squish area, torbulensi aliran sangat ditentukan dari
disain manifold dan intake port. Bagian yang sering menghambat aliran pada manifold adalah valve guide. Adanya valve guide menyebabkan luasan
manifold menyempit dan terjadi pusaran aliran dibelakang valve guide. Pusaran aliran akan menghambat campuran bahan bakar yang masuk ke
dalam silinder. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemasangannya adalah
ketelitian terutama dalam pemasangan gasket sehingga tidak terjadi kebocoran baik berupa gas kompresi maupun kebocoran oli untuk motor 4
tak. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada kepala silinder adalah pemeriksaan kerataan permukaan, keretakan dan keausan lubang busi. Batas
servis kerataan yang diijinkan adalah 0,05 – 0,10 mm.
2. Blok Silinder Cylinder Block
Bersama-sama dengan kepala silinder ,blok silinder membentuk ruang bakar sehingga proses pembakaran bahan bakar dan udara dapat
berlangsung. Pada cylinder block inilah piston bekerja. Akibat adanya tekanan tinggi dan gesekan piston dan ring piston maka pembuatannya