120 Gambar 1. Perbedaan Konstruksi Kepala Silinder 2 Tak Dengan 4 Tak
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemasangannya adalah ketelitian terutama dalam pemasangan gasket sehingga tidak terjadi kebocoran baik
berupa gas kompresi maupun kebocoran oli untuk motor 4 tak. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada kepala silinder adalah pemeriksaan kerataan permukaan,
keretakan dan keausan lubang busi. Batas servis kerataan yang diijinkan adalah 0,05 – 0,10 mm.
Gambar 2. Pemeriksaan Kerataan Permukaan Kepala Silinder Volume silinder ditentukan oleh diameter silinder dan panjang langkah
piston. Besar volume silinder dapat dihitung dengan rumus:
L D
4 π
VL
2
………………………… 1
VL = Volu e la gkah …….. D = Dia eter sili der ……
L = Pa gja g la gkah ……..
B. Silinder Blok Cylinder Block
Bersama-sama dengan kepala silinder ,blok silinder membentuk ruang bakar sehingga proses pembakaran bahan bakar dan udara dapat berlangsung. Pada
121 cylinder block inilah piston bekerja. Akibat adanya tekanan tinggi dan gesekan piston
dan ring piston maka pembuatannya haruslah telti dan halus. Pada umumnya silinder dibuat dari bahan baja tuang pada mesin besar dan pada mesin kecil sepeda motor
terbuat dari paduan aluminium yang di bagian dalamnya dipasangkan tabung dari bahan baja tempat bergeraknya piston. Jenis sepeda motor yang menggunakan
sistem pendinginan udara, pada bagian luar silindernya terdapat sirip-sirip untuk mempertinggi efisiensi pendinginan. Pada mesin 4 langkah, dinding silindernya rata
dan polos, sedangkan pada mesin 2 langkah terdapat rongga-rongga bilas dan rongga
pembuangan.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan dinding silinder terhadap goresan dan keausan. Ukur dan catat diameter dalam silinder pada tiga
tempat dan ketinggian pada poros x dan y. Kemudian disesuaikan dengan standar pada buku manualnya. Selain itu perlu juga diperiksa kerataan permukaan silinder.
Kapasitas silinder dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu : a. Diameter silinder
b. Panjang langkah c. Jumlah silinder
Rumus:
Kapasitas Silinder = π4 x D
2
x L x K ................................ 2
D = Dia eter sili der ……… L = Pa ja g la gkah ………. C
K = Jumlah silinder Dari rumus di atas, maka kapasitas silinder merupakan volume langkah
kali jumlah silinder. Kapasitas Silinder = VL x K ...............................................3