Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

72

8. Refleksi Tindakan Siklus II

Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran PBL pada pelajaran PKn untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa telah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dapat kita lihat dari pelaksanaan tindakan yang mengalami kekurangan pada siklus I telah mengalami perbaikan pada siklus II baik dari aktivitas guru maupun partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Kondisi demikian dapat kita lihat pada hasil pengamatan aktifitas guru pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran PBL sudah sangat baik pada pertemuan I dan 2. Sedangkan pada hasil pengamatan partisipasi aktif siswa pada pertemuan 1 dan 2 masing-masing dengan presentase pencapaiannya yaitu 76 dan meningkat menjadi 85. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, maka tindakan yang dilakukan pada siklus diberhentikan dikarenakan hasil yang diharapkan sudah mencapai ketentuan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80.

E. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus yang terdiri dari pelaksanaan tindakan siklus I dan pelasanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan tindakan tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Dalam pelaksanaan tiap pertemuan tidak terlepas dari beberapa tahapan diataranya tahap perencanaan, 73 pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari siklus I berdasarkan perolehan data melalui lembar observasi yang digunakan dalam pengumpulan data. Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh dari lembar observasi akan digunakan untuk mengukur tingkatan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan strategi pembelajaran PBL pada siswa kelas IV SDN Sawit, Sewon, Bantul. Dilihat dari hasil observasi partisipasi aktif siswa pada pelaksanaan pra tindakan, hasil presentasi siswa yang berpartisipasi aktif yang yaitu 42 dan yang belum berpartisipasi secara aktif yaitu 58. Kondisi demikian ditunjukan dari jumlah siswa yaitu 33 orang dan siswa yang nilai partisipasi aktifnya sudah mencapai ≥ 80 adalah 14 siswa dan yang belum mencapai ≥ 80 adalah 19 siswa. Hal ini karena dalam proses pembelajaran masih terlihat monoton yang mana kegiatan pembelajaran masih terlalu berpusat pada guru. Kondisi demikian diketahui ketika dalam pembelajaran berlangsung siswa belum menunjukan rasa ingin tahunya sehingga kegiatan siswa seperti mencari dan menemukan informasi sendiri terkait materi pembelajaran belum begitu terlihat. Pada indikator siswa ikut menentukan sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran hanya mencapai 45, pada indikator siswa bertanya tentang materi hanya mencapai 21 dan pada indikator siswa bertanya pada guru terkait pembelajaran juga baru mencapai 21. Kondisi demikian disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru 74 belum menggunakan strategi pembelajaran PBL sehingga terlihat bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher centered. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan strategi pembelajaran PBL agar mengalami perbaikan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa pada pembelajaran PKn. Hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa partisipasi aktif siswa kelas IV dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan strategi pembelajaran PBL mengalami peningkatan meskipun pada siklus I pertemuan 1 masih ada langkah-langkah pembelajaran PBL yang belum dilakukan oleh guru. Dilihat dari lembar observasi partisipasi aktif siswa pada siklus I pertemuan 1 menunjukan bahwa partisipasi aktif siswa yang sudah mencapai ≥ 80 adalah 55 dan yang belum mencapai yaitu 45. Dan pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 berdasarkan lembar observasi partisipasi aktif siswa juga telah menunjukan peningkatan dengan jumlah siswa yang sudah mencapai nilai ≥ 80 adalah 67 sedangkan yang belum adalah 33. Pada siklus I ini terlihat siswa sudah menunjukan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilihat dari indikator partisipasi aktif siswa yaitu pada indikator siswa ikut menentukan sumber belajar yang sesuai dengan sumber belajar meningkat pada pertemuan 1 yaitu 54 dan pertemuan 2 meningkat menjadi 60, pada indikator siswa bertanya tentang materi meningkat pada pertemuan 1 yaitu 27 dan pertemuan 2 meningkat menjadi 30. Pada indikator siswa bertanya 75 kepada guru tentang materi yang diajarkan meningkat pada pertemuan 1 yaitu 27 dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 29. Dari hasil observasi partisipasi aktif siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran PBL telah mengalami peningkatan. Meskipun demikian peningkatan partisipasi aktif siswa tersebut masih belum mencapai ketentuan yang telah ditetapkan sehingga peneliti bersama guru perlu melakukan tindakan pada siklus II. Hasil observasi pada siklus II menunjukan bahwa telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat dari hasil observasi partisipasi aktif siswa dengan presentase siswa pada pertemuan 1 siklus II yang memperoleh nilai partis ipasi aktif ≥80 adalah 76 dan pada pertemuan 2 siklus II adalah 85. Pada siklus II pertemuan 1 rata-rata siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran adalah sebanyak 77,62 dengan jumlah siswa yang nilai partisipasi atifnya ≥ 80 sebanyak 25 orang dan pada pertemuan ke 2 meningkat dengan rata-rata sebanyak 80,19 dengan jumlah siswa yang nilai partisipasi aktifnya ≥ 80 sebanyak 28 orang. Berdasarkan perolehan hasil observasi partisipasi aktif siswa pada siklus I dan II di atas maka dapat disimpulkan bahwa partsipasi aktif siswa kelas IV dalam pembelajaran PKn mengalami peningkatan setelah penerapan strategi pembelajaran PBL. Hal ini sesuai dengan pendapat Arands dalam Warsono Haryanto, 2014: 147 yang menyebutkan 76 bahwa pada esensinya PBL adalah pembelajaran yang berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual. Dari hasil observasi menjelaskan bahwa hampir sebagian besar siswa suda dapat berpartisipasi dengan baik pada pembelajaran PKn. Hal ini dibuktikan dengan keikut sertaan siswa dalam menentukan sumber belajar yang berkaitan dengan materi pembelajaran sudah cukup baik meskipun baru sebagian siswa yang melakukannya, selain itu sebagian besar siswa suda berani untuk bertanya jawab dengan guru terkait pembelajaran dengan baik. Hasil di atas juga telah menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang diawali dengan penyajian suatu masalah oleh guru telah merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi demikian dapat kita lihat pada saat siswa berdiskusi dalam kelompok, hampir semua siswa mampu memberikan masukan ataupun berpendapat terkait masalah tersebut. Selain itu siswa juga sudah bisa menggunakan sumber lain sebagai solusi dalam menyelesaikan persoalan yang telah disajikan. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2006:220 yang menyatakan bahwa salah satu keunggulan strategi pembelajaran PBL yaitu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. Dengan keunggulan tersebut diharpkan partispasi aktif siswa 77 dalam proses pembelajaran semakin optimal dan mampu membantusiswa dalam mengembangkan pengetahuan barunya yang mereka peroleh. Setelah dianalisis pada hasil tindakan siklus II menunjukan bahwa partisipasi aktif siswa telah mengalami peningkatan dan hasil peningkatan yang sudah melebihi indikator keberhasilan yang sudah ditentukan berada pada siklus II pertemuan 2 dengan presentasi siswa yang sudah berpartisipasi secara aktif mencapai 85. Maka dari itu guru dan peneliti menghentikan pemberian tinndakan pada siklus II. Dari pembahasan hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran PBL dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV SDN Sawit Sewon, Bantul.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa

2 9 120

Implementasi Model PBL Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SD Insan Teladan Parung Bogor

0 3 128

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) Peningkatan Partisipasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Pbl (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas V SDN 3 Tanjungrejo Tahun

0 1 13

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR Penerapan Strategi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Baleharjo Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR Penerapan Strategi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Baleharjo Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 3 12

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAJAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 18

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTICIPATION SKILLS SISWA PADA PELAJARAN PKN KELAS V, SDN KARANGGONDANG, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 136

The Effect of Problem Based Learning PBL

0 0 6

The effects of PBL Problem Based Learnin

0 0 2

BAB IV n Efektivitas model pembelajaran

0 1 25