4
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap
tepung jambu biji merah yang diproses dengan pengering kabut atau spray dryer.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan suhu pengeringan tepung jambu biji getas merah
2. Mengkaji sifat fisik, kimia, dan organoleptik tepung jambu instan pada berbagai variasi suhu pengeringan
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh karakteristik tepung jambu biji getas merah yang diproses menggunakan spray dryer
2. Meningkatkan nilai tambah olahan jambu biji getas merah 3. Menghasilkan produk dari jambu biji getas merah yang praktis dan mudah disajikan
4. Mendukung pengembangan industri pangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jambu Biji
Jambu biji termasuk dalam family Myrtaceae, kelas Dycotyledoneae, dengan nama botani Psidium guajava
, L. Tanaman ini sering disebut jambu biji, jambu siki, dan jambu klutuk Rismunandar, 1981. Tanaman ini adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, lalu disebarkan
ke Indonesia melalui Thailand Wikipedia, 2011. Jambu biji merupakan tumbuhan semak atau pohon berukuran kecil yang banyak cabangnya.
Permukaan kulit batangnya licin, keras, terkelupas, dan warnanya coklat muda. Pohonnya dapat mencapai tinggi 5-7 m dengan garis tengah batang 10-25 cm, bunganya putih dan besar, kulit buahnya
mengkilat. Keanekaragamannya terdapat pada bentuk, besar, dan warna daging buahnya Anonim, 1980.
Wilson 1980 menyatakan bahwa tanaman jambu biji tumbuh baik pada daerah tropika dan subtropika, hingga mencapai tinggi 10 m. Ukuran diameter buah jambu biji adalah 3-8 cm. Menurut
Coppack, Brown 1983, umur buah berbunga sampai masak kurang lebih 110 hari. Buah jambu biji, pada waktu muda kulitnya berwarna hijau pekat dan mendekati tahap masak, buahnya berubah warna
menjadi hijau muda sampai kekuning-kuningan. Kulit buah ada yang licin dan ada yang berbintik kasar dengan sedikit berlapis lilin. Warna daging buahnya bervariasi, ada yang putih, kuning, dan
merah. Sedangkan bentuk buahnya ada yang bulat dan ada pula yang lonjong. Pemanenan buah jambu biji yang masak dilakukan dalam periode dua sampai tiga bulan.
Parimin 2007 menyatakan bahwa jambu batubiji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Ada beberapa macam jambu biji
yang dikenal di Indonesia, antara lain: 1. Jambu Pasarminggu
Jambu Pasarminggu memiliki dua varian: berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai jambu susu putih, lebih digemari karena rasanya manis, daging
buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Yang berdaging buah merah kurang disukai karena buahnya cepat membusuk dan rasanya kurang manis. Kulit buahnya tipis berwarna hijau
kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Jambu Pasarminggu merupakan ras lokal.
2. Jambu Getas Merah Jambu Getas Merah adalah varian jambu biji yang berdaging hijau sampai kekuning-
kuningan dan berisi merah muda. Jambu ini beda dengan jambu Pasarminggu, jambu ini bentuknya agak melonjong dan rasanya kurang manis, tetapi jambu ini memiliki khasiat yang
baik karena mengandung tanin, quersetin, glikosida quersetin, flavonoid, minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin, dan vitamin yang lebih
banyak. Kelebihannya lagi jambu getas merah ini tidak mengenal musim, dan selalu berbuah setiap saat dan kebanyakan dikembangbiakkan dengan pencangkokan. Jambu ini sudah banyak
dibudidayakan di daerah Kendal, asalnya dari Getasblawong Pageruyung Kendal.
6
3. Jambu Australia Jambu Australia diintroduksi dari Australia. Kekhasannya adalah daunnya berwarna
merah keunguan. Walaupun buahnya dapat dimakan, biasanya orang menanam di pekarangan lebih sebagai tanaman hias. Buahnya manis bila sudah masak, tetapi tawar bila belum matang.
4. Jambu sukun Kata sukun berarti tidak berbiji. Jambu varietas unggul ini memang tidak memiliki
biji, kalaupun ada hanya 2-3 biji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. Teksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. Bentuk buahnya mirip apel, dengan
ukuran panjang antara 4-5 cm. Kulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. Jambu sukun dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relatif sedikit. Namun
demikian, jenis jambu ini relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. 5. Jambu Bangkok
Jambu Bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. Beberapa memang diintroduksi dari Thailand. Salah satunya adalah jambu sari. Bentuk buahnya bulat
sempurna dengan garis tengah sekitar 10cm. Ukuran buah mentahnya lebih besar daripada ketika matang.
Tressler 1953 menyatakan bahwa juice jambu biji mempunyai flavor dan aroma yang disukai, dan sering digunakan untuk pembuatan jelly, marmalade, “punch”, dan produk lainnya serta
minuman. Menurut Luh, Kean 1975, jambu biji merupakan salah satu buah yang penting dari famili Myrtaceae, banyak digunakan untuk “puree”, juice, nectar, dan minuman.
Parimin 2007 menyatakan bahwa daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji bangkok juga dianggap berkhasiat untuk membantu
penyembuhan penderita demam berdarah dengue. Produksi jambu biji pada tahun 1999 sebesar 139517 ton, sedangkan 40483 ton sisanya diimpor dari beberapa negara produsen lain. Negara tujuan
ekspor jambu biji antara lain Hongkong, Taiwan, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Belanda, Tokelau, Malaysia, Thailand, dan Swiss. Ekspor jambu biji pada tahun 2001 sebesar 14370 ton
dengan nilai ekspor sebesar US 8354. Jambu biji merupakan buah klimakterik dan mempunyai aroma yang khas dan dimakan dalam bentuk segar atau dimasak.
Gambar 1. Buah Jambu Biji Getas Merah Sumber: Artika, 2010
7
2.2 Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Jambu Biji