19
dimana A = bobot kertas saring yang telah dikeringkan g B = bobot kertas saring kering awal g
C = bobot sampel kering g
3.6.6 Kadar Air
Menurut AOAC 1995, pengujian kadar air dapat dilakukan sebagai berikut: cawan alumunium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator 10 menit,
sampel buah jambu ditimbang dalam wadah sebanyak ±5 g a, sedangkan sampel tepung ditimbang sebanyak ±2 g a, cawan beserta isi dikeringkan dalam oven dengan suhu pengeringan 105
o
C selama ±48 jam, cawan dipindahkan kedalam desikator lalu didinginkan dan berat akhir bahan ditimbang b.
Rumus kadar air bk seperti pada persamaan 6 berikut ini:
6 dimana : a = berat bahan awal g
b = berat bahan akhir g Rumus kadar air bk digunakan pada perhitungan kadar air karena menunjukkan banyaknya
air yang diuapkan per berat bahan kering setelah pengeringan, sehingga total kandungan padatan lebih diketahui.
3.6.7 Total Padatan Terlarut
Pengukuran total padatan terlarut dilakukan dengan menggunakan refractometer. Jambu biji getas merah dihancurkan, kemudian dilakukan pengujian total padatan terlarut. Perlakuan dilakukan
tiga kali ulangan terhadap masing-masing sampel. Besarnya nilai total padatan terlarut dinyatakan dalam satuan °Brix.
3.6.8 Kadar Vitamin C
Kadar vitamin C dilakukan pada saat awal bahan sebelum pengeringan dan pada akhir produk setelah proses pengeringan. Pengujian kadar vitamin C dengan menggunakan metode titrasi dan
dinyatakan dalam mg100 g bahan.
3.6.9 Laju Pembasahan
Menurut Hartomo, Widiatmoko 1992, metode pengujian laju pembasahan adalah sebagai berikut: sejumlah air distilasi 100 ml dengan suhu 25
o
C dituangkan ke dalam beaker glass, corong kaca dipasang di atas beaker glass dengan jarak 10 cm antara bagian bawah corong dengan
permukaan air, tube test diletakkan di dalam corong untuk menutup bukaan corong, sampel bubuk 0.1 g diletakkan di sekitar tube test, tube test diangkat bersamaan dengan dimulainya stopwatch,
20
waktu dicatat sampai seluruh tepung telah terbasahi ditentukan secara visual ketika seluruh partikel tepung memasuki permukaan air, kemudian dilakukan perhitungan laju pembasahan tepung dalam air
gmenit. Rumus laju pembasahan seperti pada persamaan 7 berikut ini:
7
3.6.10 Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui sejauh mana panelis 10 orang menerima perubahan sifat fisik dan kimia tepung jambu biji getas merah. Parameter pengamatan organoleptik
meliputi warna, aroma, rasa, dan dan keseluruhan. Penilaian panelis ditabulasikan ke dalam skor 1 sampai 5. Skor 5 untuk sangat suka, skor 4 untuk penilaian suka, skor 3 untuk biasa, skor 2 untuk
tidak suka, dan skor 1 untuk penilaian sangat tidak suka. Metode organoleptik dilakukan dengan menyeduh tepung menjadi minuman dengan penambahan gula dan disajikan dingin kepada para
panelis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil Penelitian Pendahuluan
4.1.1 Pengaruh Pasteurisasi dan Maltodekstrin