40
Suhu Pengeringan
o
C Gambar Minuman
180
Gambar 25. Minuman dari tepung jambu biji hasil pengeringan spray dryer pada berbagai suhu pengeringan
Warna minuman dari tepung jambu biji pada suhu 150
o
C terlihat paling merah, hal ini sesuai dengan nilai kemerahan tepung tersebut. Sedangkan tepung jambu biji pada suhu 180
o
C terlihat paling tidak merah, hal ini sesuai dengan nilai kemerahan tepung tersebut yang mempunyai nilai a
paling kecil. Warna minuman seduhan dari tepung jambu biji berbeda dengan warna asli dari buah jambu, hal ini karena pada proses pengolahan telah mengalami penambahan maltodekstrin dan
perlakuan suhu pengeringan.
4.2.9.1 Nilai kesukaan aroma
Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 16, terlihat bahwa perlakuan suhu pengeringan spray dryer
memberikan hasil yang berbeda nyata pada uji organoleptik aroma pada minuman tepung jambu biji p 0.05 pada uji non-parametrik. Uji organoleptik aroma terbaik ada pada minuman
tepung hasil pengeringan suhu 160
o
C. Minuman tepung jambu biji yang dikeringkan pada suhu pengeringan 160
o
C mempunyai mempunyai tingkat kesukaan tertinggi yaitu sebesar 3.2, disusul oleh minuman tepung pada suhu 180
o
C sebesar 3.1, lalu tepung suhu 150
o
C sebesar 3.07, dan tepung hasil pengeringan suhu 170
o
C yang memiliki tingkat kesukaan terendah yaitu sebesar 2.73. Gambar 26 memperlihatkan histogram uji organoleptik aroma minuman dari tepung jambu biji.
41
Gambar 26. Uji organoleptik aroma untuk minuman dari tepung jambu biji
4.2.9.2 Nilai kesukaan warna
Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 17, terlihat bahwa perlakuan suhu pengeringan spray dryer
memberikan hasil yang berbeda nyata pada uji organoleptik warna pada minuman tepung jambu biji p 0.05 pada uji non parametrik. Minuman tepung jambu biji yang dikeringkan pada
suhu pengeringan 150
o
C mempunyai mempunyai tingkat kesukaan tertinggi yaitu 3.03, disusul oleh minuman tepung pada suhu 170
o
C sebesar 2.97, lalu tepung suhu 160
o
C sebesar 2.83, dan tepung hasil pengeringan suhu 180
o
C yang memiliki tingkat kesukaan terendah yaitu sebesar 2.67. Gambar 27 memperlihatkan histogram uji organoleptik warna minuman dari tepung jambu biji.
Gambar 27. Uji organoleptik warna untuk minuman dari tepung jambu biji
4.2.9.3 Nilai kesukaan rasa
Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 18, terlihat bahwa perlakuan suhu pengeringan spray dryer
memberikan hasil yang berbeda nyata pada uji organoleptik rasa pada minuman tepung jambu biji p 0.05 pada uji non-parametrik. Minuman tepung jambu biji yang dikeringkan pada
suhu pengeringan 160
o
C mempunyai mempunyai tingkat kesukaan tertinggi yaitu 3.43, disusul oleh
42
minuman tepung pada suhu 180
o
C yaitu 2.77, lalu tepung suhu 150
o
C sebesar 2.73, dan tepung hasil pengeringan suhu 170
o
C yang memiliki tingkat kesukaan terendah yaitu sebesar 2.6. Gambar 28 memperlihatkan histogram uji organoleptik rasa minuman dari tepung jambu biji.
Gambar 28. Uji organoleptik rasa untuk minuman dari tepung jambu biji
4.2.9.4 Nilai kesukaan keseluruhan