Latar Belakang Mutu tepung jambu biji instan hasil pengeringan kabut dari berbagai suhu proses

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jambu biji Psidium guajava, L. merupakan salah satu produk hortikultura atau buah-buahan yang termasuk komoditas internasional. Lebih dari 150 negara yang telah membudidayakan buah ini, antara lain Jepang, Taiwan, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Buah tropis ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai buah meja dan dijadikan bahan baku olahan, seperti jeli, sari buah, sirup, dan lain-lain. Jambu biji mempunyai potensi pasar yang sangat besar di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari permintaan konsumen yang semakin tinggi akan produk olahan jambu biji merah ini. Tabel 1 menunjukkan data produksi buah jambu biji di Indonesia dari tahun 1997-2010. Tabel 1. Data produksi buah jambu biji ton tahun 1997-2010 di Indonesia Tahun Jambu Biji Ton 1997 160469 1998 148462 1999 139341 2000 128621 2001 137598 2002 162120 2003 239107 2004 210320 2005 178509 2006 196180 2007 179474 2008 212260 2009 220202 2010 204105 Angka sementara Sumber : Anonim, 2011 2 Tabel 2 menunjukkan data produksi buah jambu biji ton menurut provinsi di Indonesia tahun 2010. Tabel 2. Data produksi buah jambu biji ton menurut provinsi di Indonesia tahun 2010 Provinsi Jambu Biji Ton Aceh 2408 Sumatera Utara 35261 Sumatera Barat 1474 R i a u 2441 J a m b i 1494 Sumatera Selatan 2596 Bengkulu 1373 Lampung 4158 Bangka Belitung 319 Kepulauan Riau 87 DKI Jakarta 776 Jawa Barat 49164 Jawa Tengah 26659 DI Yogyakarta 3042 Jawa Timur 17709 Banten 5954 B a l i 1401 Nusa Tenggara Barat 16559 Nusa TenggaraTimur 7030 Kalimantan Barat 1923 Kalimantan Tengah 1484 Kalimantan Selatan 2397 Kalimantan Timur 2020 Sulawesi Utara 913 Sulawesi Tengah 1685 Sulawesi Selatan 10902 Sulawesi Tenggara 1211 Gorontalo 74 Sulawesi Barat 839 M a l u k u 53 Maluku Utara 94 Papua Barat 257 Papua 348 Indonesia 204105 Angka sementara Sumber : Anonim, 2011 Buah jambu biji merah mengandung zat-zat yang berkhasiat sebagai obat. Menurut buku Sehat Dengan Makanan Berserat, jambu biji merah cocok digunakan untuk terapi penyembuhan diabetes mellitus karena rendah kalori dan glukosa. Jambu biji merah dapat digunakan untuk mengatasi 3 infeksi, menurunkan kadar kolesterol, sebagai antioksidan dan antikanker, mengatasi sariawan, melancarkan saluran pencernaan, mencegah konstipasi, dan membersihkan darah. Jambu biji merah mengandung vitamin A, vitamin C, kalium, fosfor, dan magnesium. Selain itu, jambu biji merah mengandung serat tinggi dengan kadar 7.3 gram per 100 gram bahan. Kandungan nutrisi buah jambu biji dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kandungan gizi jambu biji merah dalam 100 gram buah masak segar Kandungan Gizi Jumlah Protein 0.9 g Lemak 0.3 g Karbohidrat 12.2 g Kalsium 14 mg Fosfor 28 mg Besi 1.1 mg Vitamin A 25 mg Vitamin B1 0.02 mg Vitamin C 87 mg Air 86 mg Total Kalori 49 kalori Sumber: Parimin, 2007 Jambu biji merupakan jenis buah-buahan yang memiliki kadar air dan kadar kemanisan yang cukup tinggi. Daya simpan buah jambu biji pada puncak produksi CO 2 dan etilen hanya 5-6 hari setelah panen. Upaya pengawetan dan diversifikasi olahan telah banyak dilakukan, dengan tujuan untuk menambah umur simpan dan meningkatkan nilai guna jambu biji. Salah satu cara adalah dengan pengeringan jambu biji menjadi tepung jambu biji. Pada penelitian ini tepung jambu biji dihasilkan dari pengeringan dengan menggunakan alat pengering kabut spray dryer, dimana suhu pengeringan belum diketahui dengan pasti. Tepung jambu biji dapat digunakan sebagai minuman instan, selain itu tepung jambu biji merah dengan kadar air dibawah 5 mempunyai daya simpan yang lebih lama dibandingkan dengan jus jambu merah. Bentuk produk dalam tepung atau padatan juga dapat mempermudah proses distribusi dan pengangkutan. Proses pengeringan dan hasil akhir pengeringan dipengaruhi oleh suhu udara pengeringan. Semakin tinggi suhu pengeringan, maka akan mempengaruhi nilai kadar air produk akhir. Namun harus diperhatikan pula mutu hasil akhir pengeringan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pengaruh perbedaan suhu pengeringan jambu biji merah menjadi tepung, untuk mengetahui kualitasmutu tepung yang terbaik. 4

1.2 Tujuan Penelitian