Kadar Amilosa IRRI 1978 Prosedur Analisis

56 dengan 20 ml akuades, lalu diotoklaf pada suhu 105 o C selama 1 jam. Setelah diotoklaf, sampel didinginkan pada suhu kamar lalu diencerkan sebanyak 40 kali. Analisis Sampel Sebanyak 0,5 mL sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 0,5 mL fenol 5 dan dihomogenkan dengan menggunakan vorteks. Sebanyak 2,5 mL larutan H 2 SO 4 pekat lalu ditambahkan secara cepat ke dalam tabung reaksi, sehingga terjadi reaksi eksoterm yang menghasilkan panas. Larutan sampel kemudian didiamkan selama 10 menit pada suhu ruang, diaduk dengan vorteks dan didiamkan kembali selama 20 menit pada suhu ruang. Nilai absor- bansi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 490 nm. Kadar glukosa µgmL ditentukan dengan menggunakan kurva standar. Kadar total gula bb diperoleh dari kurva standar, sedangkan kadar pati bb dihi- tung dengan mengalikan kadar total gula dengan faktor 0,9.

3.4.3. Kadar Amilosa IRRI 1978

Kadar amilosa dianalisis dengan metode spektroskopi. Analisis kadar ami- losa mencakup tahapan pembuatan kurva standar larutan amilosa dan analisis sampel sebagai berikut. Pembuatan Kurva Standar Amilosa Sebanyak 40,0 mg amilosa murni dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL. Ke dalam labu tersebut kemudian ditambahkan 1,0 mL etanol 95 dan 9,0 mL larutan NaOH 1 N. Labu takar kemudian dipanaskan dalam penangas air pada suhu 95 o C selama 10 menit. Setelah didinginkan, larutan gel amilosa yang terben- tuk ditambah dengan akuades sampai tanda tera. Larutan amilosa ini digunakan sebagai larutan stok amilosa standar. Dari larutan stok amilosa standar tersebut dipipet 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0 mL untuk dipindahkan masing-masing ke dalam labu takar 100 mL. Ke dalam masing-masing labu takar tersebut kemudian ditambahkan 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mL larutan asam asetat 1 N. Sebanyak 2,0 mL larutan iod 0,2 g I 2 dan 2,0 g KI yang dilarutkan dalam 100,0 mL air destilata dipipet ke dalam setiap labu, lalu ditambahkan air destilata hingga tanda tera. Larutan dibiarkan selama 20 menit dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang 57 gelombang 625 nm. Persamaan dan kurva standar dibuat sebagai hubungan antara kadar amilosa sumbu x dan absorbansi sumbu y. Analisis Sampel Sebanyak 100,0 mg sampel pati garut dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan 1,0 mL etanol 95 dan 9,0 mL larutan NaOH 1 N. Labu takar ini lalu dipanaskan dalam penangas air pada suhu 95 ºC selama 10 menit. Setelah didinginkan, larutan gel pati ditambahkan air destilata sampai tanda tera dan dihomogenkan. Dari labu takar ini dipipet 5,0 mL larutan gel pati dan dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL. Ke dalam labu takar tersebut kemudian ditambahkan 1,0 mL larutan asam asetat 1 N dan 2,0 mL larutan iod, lalu ditam- bah akuades hingga tanda tera. Larutan sampel ini dibiarkan selama 20 menit pada suhu ruang sebelum diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 625 nm. Kadar amilosa dalam persen ditentukan dengan menggunakan persamaan kurva standar larutan amilosa.

3.4.4. Kadar Gula Pereduksi Takeda et al. 1993