Kadar Total Gula dan Pati Dubois et al. 1956

55

3.4.1.5. Kadar Karbohidrat

Kadar karbohidrat dihitung dalam basis basah bb dan basis kering bk dengan metode by difference persamaan 9 dan 10. Kadar karbohidrat bb = 100– air+ abu+ lemak+ protein 9 Kadar karbohidrat bk = kadar karbohidrat bb x 100 10 100 - kadar air

3.4.2. Kadar Total Gula dan Pati Dubois et al. 1956

Kadar total gula dan pati sampel pati garut dianalisis dengan menggunakan metode fenol sulfat yang mencakup tahapan pembuatan kurva standar larutan glu- kosa, persiapan sampel, dan analisis sebagai berikut. Pembuatan Kurva Standar Larutan Glukosa Larutan glukosa murni 0,5 mL yang masing-masing mengandung 0,0; 10,0; 20,0; 30,0; 40,0; 50,0; 60,0; 70,0 dan 80,0 µg larutan glukosa ditempatkan dalam tabung reaksi. Ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut ditambah- kan 0,5 mL fenol 5, kemudian diaduk dengan menggunakan vorteks. Sebanyak 2,5 mL larutan H 2 SO 4 pekat ditambahkan secara cepat ke dalam tabung reaksi tersebut terjadi reaksi eksoterm yang menghasilkan panas. Larutan tersebut didiamkan selama 10 menit, kemudian diaduk lagi dengan vorteks. Sampel disim- pan pada suhu ruang selama 20 menit sebelum diukur absorbansi dengan spektro- fotometer UV-Vis pada panjang gelombang 490 nm. Persamaan dan kurva standar larutan glukosa dibuat sebagai hubungan antara konsentrasi larutan glukosa pada sumbu x dan absorbansi pada sumbu y. Persiapan Sampel Analisis Kadar Pati Sebanyak 1 g pati dimasukkan secara perlahan ke dalam 100 mL etanol 95 dan dihomogenkan menggunakan pengaduk magnetik. Suspensi pati kemu- dian disaring menggunakan kertas saring. Kertas yang berisi residu pati didiam- kan semalam dalam desikator. Residu pati ditimbang sehingga diketahui beratnya untuk menghitung pati pada sampel sebelum mengalami pencucian dengan etanol. Setelah pati kering, pati yang terdapat dalam kertas saring diambil, kemudian dihaluskan dengan mortar. Sebanyak 40 mg pati yang telah dihaluskan ditambah 56 dengan 20 ml akuades, lalu diotoklaf pada suhu 105 o C selama 1 jam. Setelah diotoklaf, sampel didinginkan pada suhu kamar lalu diencerkan sebanyak 40 kali. Analisis Sampel Sebanyak 0,5 mL sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 0,5 mL fenol 5 dan dihomogenkan dengan menggunakan vorteks. Sebanyak 2,5 mL larutan H 2 SO 4 pekat lalu ditambahkan secara cepat ke dalam tabung reaksi, sehingga terjadi reaksi eksoterm yang menghasilkan panas. Larutan sampel kemudian didiamkan selama 10 menit pada suhu ruang, diaduk dengan vorteks dan didiamkan kembali selama 20 menit pada suhu ruang. Nilai absor- bansi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 490 nm. Kadar glukosa µgmL ditentukan dengan menggunakan kurva standar. Kadar total gula bb diperoleh dari kurva standar, sedangkan kadar pati bb dihi- tung dengan mengalikan kadar total gula dengan faktor 0,9.

3.4.3. Kadar Amilosa IRRI 1978