Direct Rating Method Brand Awareness, EPIC Model, Direct Rating Method

b. Persuasion Persuasi adalah perubahan kepercayaan sikap dan keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau peguatan karakter suatu merek sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. c. Impact Dimensi tampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol daripada merek lainnya pada kategori serupa atau apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan prosuk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. d. Communication Dimensi komunikasii memberika informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan pesan yang ditinggalkan pesan tersebut.

2.8.3 Direct Rating Method

Direct Rating Method DRM digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah iklan yang berkaitan dengan kemampuan iklan itu untuk mendapat perhatian, pemahaman, menggugah perasaan dan kemampuan iklan itu untuk mempengaruhi perilaku. Dalam metode ini, semakin tinggi peringkat yang diperoleh dari sebuah iklan semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif. Berikut adalah penjelasan mengenai lima variabel yang digunakan dalam metode DRM : a. Perhatian Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Faktor-faktor yang menentukan perhatian dapat dikategorikan dalam kategori utama yaitu determinan pribadi dan determinan stimulus. Determinan pribadi merujuk pada karakteristik indiviidu yang mempengaruhi perhatian, diantaranya : kebutuhan, sikap, tingkat adaptasi, dan rentang perhatian. Sedangkan determinan stimulus menggambarkan faktor-faktor yang dapat dikendalikan artinya dapat digunakan untuk mendapatkan dan meningkatkan perhatian. Adapun faktor- faktor yang dapat dikendalikan tersebut meliputi : ukuran, warna, intensita, kontras, posisi, gerakan, kebaruan, stimulu pemikat perhatian yang dipelajari, dan juru bicara yang menarik. b. Pemahaman Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada. c. Respon Kognitif Suatu penelitian memperlihatkan bahwa penerimaan pesan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman. Fenomena ii disebut respon kognitif. Sifat respon kognitif menentukan penerimaan atas suatu klaim. Hal yang sangat penting adalah respon yang disebut argymrn pendukung atau kontra argumen. Argumen pendukung adalah pikiran yang menentang klaim dalam pesan. Penerimaan ditingkatkan saat argumen pendukung meningkat an kontra argumen membesar. Respon kognitif memberi pelengkap yang berharga pada pengukuran sikap standar dalam mengevaluasi keefektifan komunikasi. Pengukuran sikap standar dapat menyingkap apakah suatu komunikasi meninggalkan pesan yang menguntungkan atau tidak bagi pemirsa televisi. d. Respon Afektif Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan menjadi tiga dimensi utama yaitu riang, negatif, dan hangat. Beberapa rekomendasi perangkat emosi utama yang lebih besar terdiri atas : rasa takut, terkejut, sedih, jijik, marah, antisipasi, riang dan menerima. Peranan respon afektif menjadi topik yang sangat menarik dalam penulisan penelitian baru. Temuan-temuan yang ada sejauh ini sangat mendukung pentingnya peran tersebut selama tahap penerimaan dalam proses informasi. e. Sikap terhadap Iklan Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap suatu produk. Iklan yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi konsumen. Sikap terhadap suatu iklan berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk.

2.9 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

1 32 128

Analisis Perpindahan Konsumen Kartu Pra Bayar Telepon Seluler pada Operator Seluler Lain ke Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara)

1 46 111

Respon mahasiswa terhadap tayangan iklan produk minuman berenergi di televisi (kasus pada mahasiswa strata 1 Institut Pertanian Bogor)

0 13 87

Analisis efektivitas iklan partai gerakan indonesia raya pada media televisi dan brand equity partai politik. (Studi kasus: Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor)

0 13 116

Analisis Efektivitas Iklan Televisi Mizone dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Minuman Isotonik oleh Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor

3 28 126

Analisis Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband AHA pada Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

0 9 212

Analisis Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband Telkomsel Flash Pada Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

0 4 251

Efektivitas Iklan Televisi Mobile Broadband Smartfren Versi “I Hate Slow” Pada Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor (IPB)

0 4 216

REPRESENTASI PERSAINGAN DALAM IKLAN KARTU AS (Studi Semiotik Iklan Kartu As Versi “Sule” di Televisi).

1 3 89