lama dan barang-barang mewah seperti mobil, rumah, peralatan elektronik, juga termasuk di dalamnya yaitu berlibur.
2. Pemecahan masalah yang terbatas limited problem solving. Konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi
kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa
membedakan antara merek tersebut. Biasanya konsumen memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas.
3. Pemecahan masalah rutin routinized respone behavior. Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya
dan telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek.
2.8. Brand Awareness, EPIC Model, Direct Rating Method
2.8.1 Brand Awareness
Menurut Durianto, et.al 2004, menjelaskan bahwa brand awareness
adalah kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand awareness
digambarkan dalam Gambar 2 sebagai berikut Durianto, 2004 :
Gambar 2. Piramida Brand Awareness
Gambar 2. Piramida Brand Awareness Unaware Brand
Brand Recognition Brand Recall
Top of Mind
1. Top of mind puncak pikiran Tingkatan ini menggambarkan merek yang pertama kali
diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika seseorang ditanya mengenai suatu kategori produk.
2. Brand recall pengingatan kembali terhadap merek Tingkatan ini mencerminkan merek-merek apa yang diingat
responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut atau tingkatan kembali merek tanpa bantuan.
3. Brand recognition pengenalan merek Tingkatan ini merupakan tingkat minimal dari kesadaran
merek atau tingkatan pengingatan kembali bantuan. 4. Unaware of brand tidak menyadari merek
Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, konsumen tidak menyadari
adanya suatu merek tertentu.
2.8.2 EPIC Model
Durianto, dkk. 2003, menjelaskan bahwa EPIC Model adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengukur
efektivitas iklan. Model ini dikembangkan oleh AC. Nielsen salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia.
Adapun EPIC Model mencakup empat dimensi kritis yaitu : empathy empati, persuasion persuasi, impact dampak dan
communication komunikasi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai EPIC Model :
a. Empathy
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen melihat hubungan suatu iklan dan menggambarkan bagaimana
konsumen melihat hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang
berharga tentang daya tarik suatu merek.
b. Persuasion Persuasi adalah perubahan kepercayaan sikap dan keinginan
berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau peguatan karakter
suatu merek
sehingga pemasangan
iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap
keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan
daya tarik suatu merek. c. Impact
Dimensi tampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol daripada merek lainnya pada kategori
serupa atau apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang
diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan prosuk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
konsumen dengan produk atau proses pemilihan. d.
Communication Dimensi
komunikasii memberika
informasi tentang
kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan pesan
yang ditinggalkan pesan tersebut.
2.8.3 Direct Rating Method