Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

6 Direktorat Pembinaan SMK 2013

BAB II PEMBELAJARAN

A. Deskripsi

esin jahit merupakan salah satu perangkat yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan busana pakaian. Dengan mesin jahit pembuatan pakaian mudah, semakin cepat dan pakaian terlihat lebih rapi dan indah. Penggunaan mesin jahit dalam pembuatan busana telah dimulai ratusan tahun silam. Para perancang busana telah berabad-abad lamanya banyak dibantu untuk mewujudkan cipta karyanya melalui mesin pembuatan busanapakaian ini. Mesin jahit mempunyai fungsi menyatukan potongan-potongan kain yang telah dipola, yaitu diukur, dibentuk dan dipotong sesuai bentuk tubuh manusia untuk disatukan, disambungkan supaya membentuk menjadi sebuah pakaian yang nyaman dipakai, indah dipandang dan menciptakan kepribadian bagi pemakainya. Pada awal penemuannya, selain bentuk yang sederhana dan dioperasikan secara manual, mesin jahit hanya berfungsi membuat jahitan setikan lurus saja. Dengan kemajuan teknologi disegala bidang, teknologi mesin jahit tidak saja dijalankan dengan tenaga listrik, tetapi mempunyai kemampuan yang beraneka macam, sesuai dengan tipe dan karakteristik masing-masing. Mesin jahit yang berkembang dewasa ini mempunyai kecepatan menjahit yang sangat tinggi high speed, mesin-mesin yang mmempunyai setikan rapi, untuk itu yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah penguasaan bagian-bagiannya dan cara mengoperasikannya, bagimana mesin-mesin ini sangat membantu industri pakaian dapat mewujudkan karya-karya desain. Buku ini terdiri dari IV BAB yang terdiri dari 9 pembelajaran, yaitu: Bab I, terdiri dari deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan bahan ajar, tujuan akhir, kompetensi dan cek kemampuan Bab II, terdiri dari deskripsi, dan 9 kegiatan pembelajaran, yaitu: 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. 2 Pengelolaan Limbah. 3 Alat Jahit. 4 Jenis-jenis Mesin Jahit dan Mesin Penyelesaian. 5 Pengoperasian Mesin Jahit Manual. 6 Pengoperasian Mesin Jahit High Speed. 7 Alat Jahit Bantu Mesin Manual dan Industri. 8 Pengoperasian Mesin penyelesaian. 9 Standar Mutu Jahitan. Bab III, Evaluasi Sumatif dan Kunci Jawaban. Bab IV, Penutup, yang memuat Daftar Pustaka. M 7 Direktorat Pembinaan SMK 2013

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

b. Uraian Materi

alam sebuah organisasiperusahaan faktor sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting. Sumber daya yang produktif sangat diperlukan untuk menunjang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Produktif tidaknya tenaga kerja dalam pekerjaannya, selain ditentukan oleh ketrampilan dan motivasi yang dimilikinya, juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pekerjaan dalam bentuk keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan di dalam suatu proses produksi barang dan jasa. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja ternyata bukan masalah kecil, akibat yang ditimbulkannya telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Kecelakaan kerja, misalnya kebakaran akan merugikan bagi pengusaha, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat, antara lain: korban jiwa manusia, hilang atau berkurangnya kesempatan kerja, tenaga terampil, modal yang tertanam dan lain- lain. Oleh karena itu dalam setiap kesempatan kerja, masalah keselamatan dan kesehatan kerja termasuk penanggulangannya parlu mendapat perhatian sepenuhnya. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja merupakan sarana utama pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja atau D  Siswa dapat mendeskripsikan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.  Siswa memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3.  Siswa mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja K3.  Siswa mampu memberikan pertolongan darurat bila terjadi kecelakaan di tempat kerja workshop atau sekolah.