Cek Kemampuan Awal PENDAHULUAN

8 Direktorat Pembinaan SMK 2013 penyakit akibat kerja. Setelah dilaksanakan selama 13 tahun, sejak tahun 1984 pemerintah menggerakkan kampanye nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3, melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.13MEN84 tentang Pola Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan program kampanye nasional di bidang K3 ialah menanamkan dan meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengusaha, tenaga kerja, aparatur pemerintah dan masyarakat luas mengenai hakekat dan makna K3 untuk dilaksanakan. Hal ini menunjukkan timbulnya kesadaran yang sangat tinggi akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk lebih meningkatkan pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melalui Konvensi Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 1989 mengharapkan menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian dari hidup dan kehidupan kita, sehingga tahap demi tahap K3 akan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan membudaya dalam kehidupan kita. Pengalaman membuktikan bahwa pelaksanaan K3 yang baik oleh suatu organisasiperusahaan menjadi pendukung yang sangat penting dan bermanfaat dalam menerapkan suatu teknologi. Kesadaran yang tinggi akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan, produktivitas perusahaan dan kualitas manusia Indonesia. 1 Pengertian dan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerjaperusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Norma standar yang menjadi pegangan pokok adalah:  Norma keselamatan kerja meliputi: keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.  Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk tenaga kerja.  Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja, sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan, kebersihan, kesusilaan, ibadah dan kepercayaan masing-masing yang diakui pemerintah, kewajiban sosialkemasyarakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. 9 Direktorat Pembinaan SMK 2013  Tenaga kerja yang mendapat kecelakaan danatau menderita penyakit akibat pekerjaan berhak atas ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dan apabila seorang tenaga kerja meninggal dunia akibat kecelakaan danpenyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak menerima ganti kerugian. 2 Dasar Hukum Ada 4 dasar hukum yang menjadi acuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, yaitu: Pertama, Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, di dalamya tercakup Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan, Pmbinaan, Panitia Pembina K-3, tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup Ancaman Pidana. Kedua, UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce. Ketiga, UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Keselamatan dan pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1 berbunyi :”Setiap PekerjaBuruh mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas a Keselamatan dan Kesehatan Kerja.” Dan pasal 86 ayat 2 :” Untuk melindungi keselamatan PekerjaBuruh guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja.” Sedangkan pasal 87 berbunyi :” Setiap Perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan.” Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05MEN1996 tentang Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi sebagai Pedoman penerapan sistem manajemen K-3 SMK3. 3 Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja a Tenaga KerjaPekerjaSiswa Tenaga KerjaPekerjaSiswa di perusahaanorganisasi atau sekolah harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatankeamanan kerja dapat dicapai melalui: 1 Mempelajari dan melaksanakan instruksitata cara kerja dengan benar. 2 Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja. 3 Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkandiperintahkan. 10 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 1.1 Pemakaian alat pelindung diri Sumber : www.artikelk3.com Gambar 1.2 Pemakaian masker hidung dan tutup kepala di bagian sewing b Pekerjaan Usaha mencegahmemperkecil kecelakaan, dapat dilakukan dengan cara: 1 Menerapkan peraturan lamanya kerjasekolah sesuai perundang- undangan yang berlaku. 2 Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan jadwal kerja jam kerja dan istirahat yang sesuai. 3 Menerapkan rolling kerja shifjam kerja, untuk menghindari kejenuhankebosanan yang mengakibatkan kecelakaan. 4 Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja yang lebih pendek dan membutuhkan istirahat yang yang cukup. c Tempat bekerja Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun sekola harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan antarpersonal mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja. Kenyamanan di tempat kerja dapat dicapai melalui: