Perbedaan al-Quran dengan Hadits Qudsi Perbedaan al-Quran dengan Hadits secara Umum

10 memberikan hidayah kepada kalian. Wahai hamba-Ku, setiap kalian lapar, kecuali orang yang Aku beri makan. Maka, mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku akan memberi kalian makanan. Wahai hamba-Ku, masing-masing kalian itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian. Maka, mintalah kalian pakaian kepada-Ku, pasti Aku akan memberi kalian pakaian. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian masing-masing itu melakukan kesalahan di siang dan malam hari, dan Aku akan mengampuni segala dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Wahai hamba-Ku, sesunggunya kalian tidak akan bisa menandingi bahaya yang Aku ciptakan, sehingga kalian bisa membahayakan-Ku, dan kalian tidak akan bisa menandingi manfaat yang Aku ciptakan, sehingga kalian harus memanfaatkan-Ku. 10 Dengan menganalisis teks hadits qudsi dan hadits nabawi, dengan nampak adanya kesamaan gaya bahasa. Masing-masing juga menggunakan lafadz dan redaksi Nabi saw. baik hadits nabawi maupun hadits qudsi, semunya levelnya sama, meski salah satunya dinisbatkan kepada Allah. Karenanya, penisbatan ini tidak menjadikan hadits qudsi secara otomatis naik levelnya menyamai al- Quran.

2.2. Perbedaan al-Quran dengan Hadits Qudsi

Namun, masing-masing tetap mempunyai perbedaan, antara lain sebagai berikut: 1. Al-Quran lafadz dan maknanya bersumber dari Allah SWT, sedangkan lafadz hadits qudsi sebagaimana hadits nabawi, sehingga para ulama juga membolehkan hadits tersebut diriwayatkan secara maknawi, tidak tekstual. Berbeda dengan al-Quran, karena periwayatan secara maknawi terhadap al- Quran bisa dianggap penyalinan dan tahrîf. 2. Kepada al-Quran berlaku tantangan tahaddî kepada orang Arab untuk membuat yang serupa dengan al-Quran, dan kepadanya juga berlaku mukjizat. Sementara hadits qudsi tidak, sebagaimana hadits nabawi. 10 Muslim, Shah îh, Kitab as­Sillah wa al­Birr, hadits no. 4674. 11 3. Ketika dibaca al-Quran bernilai ibadah, sehingga hukum membacanya bernilai pahala, dan membacanya dalam shalat merupakan salah satu rukun, sehingga tidak akan sempurna shalat seseorang tanpanya. Namun, tidak dengan hadits qudsi, yang jika dibaca justru akan membatalkan shalat. 4. Masing-masing ayat al-Quran, ayat per ayatnya adalah Mutawatir, sementara hadits qudsi tidak; di dalamnya ada yang qathi dan kebanyakan dhanni. 11 5. Al-Quran selalu disampaikan kepada Nabi saw. melalui malaikat Jibril, sementara hadits qudsi tidak. 6. Al-Quran dijaga oleh Allah, tetapi hadits qudsi tidak.

2.3. Perbedaan al-Quran dengan Hadits secara Umum

Adapun perbedaan al-Quran dengan hadits secara umum, bisa diuraikan sebagai berikut: 1. Perkataan, perbuatan maupun pembenaran dalam hadits itu merupakan ekspresi manusia, meski bersumber dari wahyu. Berbeda dengan al-Quran yang merupakan kalam Allah. 2. Al-Quran selalu dinukil dalam bentuk kalam atau ungkapan kata, sedangkan hadits tidak. 3. Al-Quran selalu diriwayatkan secara Mutawatir, ayat per ayatnya, sedangkan hadits tidak. 4. Al-Quran dilindungi oleh Allah dari berbagai kesalahan, tetapi hadits tidak. Karenanya, terjadi pemalsuan hadits dan sebagainya. 12 3. Nama-nama dan Sifat al-Quran 3.1. Nama-nama al-Quran