100 beliau membaca
al-Baqirah dalam surat al-Baqarah: 70, untuk bacaan: al-Baqarah.
32
3. Mushaf Ibn ‘Abbâs w. 68 H687 M
Ibn ‘Abbâs juga menulis mushaf, seperti yang dilaporkan dalam
al-Itqân, juga termasuk dua surat tambahan yang terdapat pada mushaf Ubay.
33
Susunananya juga berbeda dengan susunan mushaf yang lain. Dalam surat al-Baqarah, secara total terdapat 21 varian.
Sebagiannya sama dengan mushaf Ibn Mas’ûd dan Ubay.
2.5. Mushaf ‘Utsmân
Adapun mushaf ‘Utsmân, sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, merupakan bendel
shuhuf Abû Bakar yang pada zaman ‘Utsmân berada di tangan Hafshah binti ‘Umar, isteri
Rasulullah saw. Susunan surat dan ayatnya, serta jumlah, bacaan dan rasm-nya adalah seperti yang kini disaksikan oleh kaum Muslim.
Mushaf ini terdiri dari 114 surat, dengan susunan: 1 al-Fâtihah, 2 al-Baqarah, 3 Ali ‘Imrân, 4 an-Nisâ’, 5 al-Mâidah, 6 al-An’âm,
7 al-A’râf, 8 al-Anfâl, 9 at-Tawbah, 10 Yûnus, 11 Hûd, 12 Yûsuf, 13 ar-Ra’d, 14 Ibrâhîm, 15 al-Hijr, 16 an-Nahl, 17 al-
Isrâ’, 18 al-Kahfi, 19 Maryam, 20 Thâha, 21 al-Anbiyâ’, 22 al- Hajj, 23 al-Mu’minûn, 24 an-Nûr, 25 al-Furqân, 26 as-Syu’arâ’,
27 an-Naml, 28 al-Qashash, 29 al-Ankabût, 30 ar-Rûm, 31 Luqmân, 32 as-Sajdah, 33 al-Ahzâb, 34 Saba’, 35 Fâthir, 36
Yasin, 37 as-Shâffât, 38 Shad, 39 az-Zumar, 40 al-Mu’min, 41 Fushshiilât, 42 as-Syûrâ, 43 az-Zukhrûf, 44 ad-Dukhân, 45 al-
Jâtsiyât, 46 al-Ahqâf, 47 Muhammad, 48 al-Fath, 49 al-Hujurât, 50 Qaf, 51 ad-Dzâriyât, 52 at-Thûr, 53 an-Najm, 54 al-
Qamar, 55 ar-Rahmân, 56 al-Wâqi’ah, 57 al-Hadîd, 58 al- Mujâdilah, 59 al-Hasyr, 60 al-Mumtahanan, 61 as-Shaf, 62 al-
Jumu’ah, 63 al-Munâfiqûn, 64 at-Taghâbun, 65 at-Thalâq, 66 at-Tahrîm, 67 al-Mulk, 68 al-Qalam, 69 al-Hâqqah, 70 al-
Ma’ârij, 71 Nûh, 72 al-Jinn, 73 al-Muzammil, 74 al-Mudatstsir,
32
Ahmad von Denffer, Ibid, hal. 4849.
33
AsSuyûthi, Op. Cit., juz I, hal. 65.
101 75 al-Qiyâmah, 76 al-Insân, 77 al-Mursalât, 78 an-Naba’, 79
an-Nâzi’ât, 80 ‘Abasa, 81 at-Takwîr, 82 al-Infithâr, 83 al- Muthaffifîn, 84 al-Insyiqâq, 85 al-Burûj, 86 at-Thâriq, 87 al-
A’lâ, 88 al-Ghâsyiyah, 89 al-Fajr, 90 al-Balad, 91 as-Syams, 92 al-Layl, 93 ad-Dhuhâ, 94 Alam Nasyrah, 95 at-Tîn, 96 al-‘Alaq,
97 al-Qadr, 98 al-Bayyinah, 99 al-Zalzalah, 100 al-‘Adiyât, 101 al-Qâri’ah, 102 at-Takâtsur, 103 al-‘Ashr, 104 al-Humazah,
105 al-Fîl, 106 Quraisy, 107 al-Mâ’ûn, 108 al-Kawtsar, 109 al- Kâfirûn, 110 an-Nashr, 111 al-Lahab, 112 al-Ikhlâsh, 113 al-
Falaq, 114 an-Nâs. Harus dicatat, bahwa mushaf yang memuat materi al-Qur’an
ini pada mulanya belum diberi tanda bacaan i’râb, titik termasuk
syakal. Pada era kekhilafahan Mu’âwiyah, beliau menunjuk Abû al-
Aswad ad-Dualli untuk memberi tanda bacaan i’râb dalam bentuk
titik pada tiap kalimat agar terhindar dari kesalahan membaca. Sementara titik pada huruf hijaiyah baru diberikan pada zaman ‘Abd
al-Malik bin Marwân, ketika beliau menunjuk al-Hajaj bin Yûsuf
untuk memberi titik pada ba’, dengan satu titik di bawah, ta’ dengan
dua titik di atas, tsa’ dengan tiga titik di atas dan sebagainya. Ketika
itu, beliau meminta bantuan
Nashr bin ‘Ashim dan Hayy bin Ya’mar. Sementara syakal, seperti fathah, dhammah, kasrah dan
sebagainya, diberikan oleh Khalîl bin Ahmad al-Farakhidi.
Demikian juga pembagian al-Qur’an sebagaimana yang tertulis dalam mushaf, yang dibagi menjadi 30 juz, 60 hizb, 554 ruku’
baru dilakukan pada zaman ‘Abd al-Malik bin Marwân, dengan jasa
al-Hajaj bin Yûsuf. Meski harus diakui, bahwa sejak zaman sahabat
pembagian al-Qur’an menjadi ½, 13, 15, 17, 19 dan sebagainya telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk memudahkan hafalan dan
pengamalan dalam sehari semalam, atau dalam shalat. Namun, pembagian tersebut tidak tertulis dalam al-Qur’an.
103 Bab V
Bahasa Dan Gaya Bahasa Al-Qur’an
1. Bahasa al-Qur’an