Karakteristik Remaja Pendidikan Inklusi

66 suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala dapat diatasi bersama-sama. e. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, oleh karea itu remaja cenderung ingin bertualang dan menjelajah segala sesuatu. Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga remaja seringkali ingin mencoba-coba, mengkhayal, dan merasa gelisah. Remaja juga berani untuk melakukan pertentangan apabila dirinya merasa tidak dianggap oleh lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, remaja memerlukam keteladanan, konsistensi, serta komunikasi yang empatik dari orang dewasa disekitarnya.

C. Penerimaan Sosial dalam Konsep Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan menurut Smith Prayitno Erman Amti, 1999: 94 adalah proses layanan yang diberikan kepada individu untuk membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interprestasi-interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik. Prayitno Erman Amti 1999: 99 mengemukakan yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dengan tujuan orang yang dibimbing dapat 67 mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan, berdasarkan oleh norma-norma yang berlaku. Tohirin 2007: 17 mengemukakan yang dimaksud sebagai bimbingan apabila merujuk kepada proses perkembangan individu maka bimbingan berarti proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing kepada terbimbing, agar individu yang dibimbing tersebut mampu mencapai perkembangan yang optimal. Apabila proses bimbingan terjadi di sekolah atau madrasah, maka bimbingan diartikan sebagai proses bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa agar siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal. Tohirin 2007: 20 menambahkan definisi bimbingan sebagai bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu tersebut dapat mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan oleh norma-norma yang berlaku. Definisi konseling menurut Prayitno Erman Amti 1999: 105 adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli yang disebut dengan konselor, kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah individu tersebut disebut dengan konseli klien yang diharapkan dapat teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli. 68 Makna konseling menurut American Personal and Guidance Association APGA Tohirin, 2007: 21 adalah suatu hubungan antara seorang yang terlatih secara profesional dan individu yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasan biasa ataupun konflik atau dapat pula dalam pengambilan keputusan. Maksud dari pengertian tersebut adalah konseling sebagai hubungan secara profesional antara seorang konselor dengan klien dimana konselor tersebut membantu klien yang mencari bantuan, dengan tujuan klien dapat mengatasi kecemasan atau konflik atau mampu mengambil keputusan sendiri atas pemecahan masalah yang dihadapinya. Pengertian bimbingan dan konseling dalam menurut Suyadi 2009: 120 adalah upaya membantu klien dalam hal ini adalah peserta didik dalam rangka menghindari kegagalan studi atau mengatasi kesulitan- kesulitan belajar, sehingga peserta didik dapat meraih keberhasilan dalam pendidikan. Pengertian di atas merujuk kepada tujuan-tujuan konseling dalam pendidikan yang agenda utamanya adalah mengatasi minimal lima persoalan yaitu menurunnya motivasi belajar, kondisi keluarga yang tidak harmonis, ketidakmampuan dalam memanfaatkan waktu luang, pergaulan yang menyimpang dan gejolak emosional peserta didik. Anas Salahudin 2010: 16 menyatakan bimbingan dan konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, pemberian bantuan dilakukan oleh seorang ahli yang sudah mendapatkan pendidikan secara khusus, dengan tujuan 69 agar individu yang diberikan bantuan dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan umum pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan, karena bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan Anas Salahudin, 2010: 22. Secara umum layanan bimbingan dan konseling di sekolah harus dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia. Upaya bimbingan dan konseling memungkinkan siswa mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan. Upaya bimbingan dan konseling tersebut diselenggarakan melalui pengembangan segenap potensi individu secara optimal, dengan memanfaatkan berbagai sarana dan cara, berdasarkan norma yang berlaku dan mengikuti kaidah-kaidah profesional. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah membantu siswa untuk mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. 70 Tujuan khusus dalam bimbingan dan konseling menurut Anas Salahudin 2010: 23 adalah: a. Membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar, serta kesempatan yang ada. b. Membantu siswa untuk mengembangkan motivasi dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti. c. Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan. d. Membantu siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat. e. Membantu siswa untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang, dalam berbagai aspek fisik, mental, dan sosial. Berdasarkan pendapat di atas tujuan khusus dalam bimbingan dan konseling adalah membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman diri dan motivasi, memberikan dorongan dan pengarahan diri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta membantu siswa untuk memperoleh kepuasan diri dalam penyesuaian diri dengan masyarakat dan membantu siswa untuk hidup secara seimbang. Tujuan bimbingan dan konseling bagi guru adalah: a. Membantu guru dalam berhubungan dengan para siswa. b. Membantu guru dalam menyesuaikan keunikan individual dengan tuntutan umum sekolah dan masyarakat. c. Membantu guru dalam mengenal pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan. d. Membantu keseluruhan program pendidikan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh siswa. Dapat ditegaskan dari pendapat di atas tujuan bimbingan dan konseling bagi guru ialah membantu guru untuk berhubungan dengan siswa dan menyesuaikan keunikan individual dengan tuntutan umum di sekolah dan