88
Sampel dari penelitian ini ialah siswa yang berada satu kelas dengan siswa difabel di MAN Maguwoharjo kelas X dan XI.
Alasan peneliti mengambil siswa yang berada dalam satu kelas dengan siswa difabel adalah karena siswa yang berada satu kelas dengan
siswa difabel lebih mengetahui dan memahami keadaan siswa difabel sehari-hari.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket kuesioner Angket atau kuesioner merupakan merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan melalui cara memberi seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan tertulis kepada responden untuk mereka jawab.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan terbuka ataupun pernyataan tertutup Sugiyono, 2012: 192. Sedangkan menurut Husaini Usman
Purnomo Setiady Akbar 2006: 60-62 angket merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden untuk
ditanggapi, jenis angket ada dua yaitu angket tertutup dan terbuka. Angket tertutup mempunyai bentuk-bentuk pertanyaan dengan
jawaban ya-tidak, pilihan ganda, skala penilaian dan daftar cek. Angket terbuka mempunyai bentuk pertanyaan jawaban singkat atau
uraian singkat.
89
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto 2005: 101 adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah untuk mendapatkan data. Instrumen
merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data.
Penelitian ini menggunakan metode angket kuesioner. Setelah ditentukan metode yang digunakan, maka peneliti menyusun instrumen
yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. 1. Pengembangan penyusunan angket kuesioner
Angket merupakan daftar pernyataan yang ditujukan pada subjek atau informan penelitian. Pernyataan yang diberikan secara garis besar
berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti. Pernyataan dijawab oleh responden dengan option jawaban dalam bentuk skala serta
responden perlu mengemukakan alasan mengapa ia memilih jawaban tersebut.
a. Definisi Operasional Yang dimaksud dengan penerimaan sosial adalah diterima dan
diakuinya individu difabel di dalam suatu kelompok sosial serta difabel dipandang secara positif, meskipun ia memiliki
perbedaan oleh anggota kelompok atau anggota kelasnya berdasarkan kesannya terhadap difabel, reputasi yang dimiliki,