Pengertian Bimbingan dan Konseling

70 Tujuan khusus dalam bimbingan dan konseling menurut Anas Salahudin 2010: 23 adalah: a. Membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar, serta kesempatan yang ada. b. Membantu siswa untuk mengembangkan motivasi dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti. c. Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan. d. Membantu siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat. e. Membantu siswa untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang, dalam berbagai aspek fisik, mental, dan sosial. Berdasarkan pendapat di atas tujuan khusus dalam bimbingan dan konseling adalah membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman diri dan motivasi, memberikan dorongan dan pengarahan diri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta membantu siswa untuk memperoleh kepuasan diri dalam penyesuaian diri dengan masyarakat dan membantu siswa untuk hidup secara seimbang. Tujuan bimbingan dan konseling bagi guru adalah: a. Membantu guru dalam berhubungan dengan para siswa. b. Membantu guru dalam menyesuaikan keunikan individual dengan tuntutan umum sekolah dan masyarakat. c. Membantu guru dalam mengenal pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan. d. Membantu keseluruhan program pendidikan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh siswa. Dapat ditegaskan dari pendapat di atas tujuan bimbingan dan konseling bagi guru ialah membantu guru untuk berhubungan dengan siswa dan menyesuaikan keunikan individual dengan tuntutan umum di sekolah dan 71 masyarakat. Bimbingan dan konseling juga dapat membantu guru untuk mengenal pentingnya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan serta menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh siswa. Tujuan bimbingan bagi sekolah: a. Menyusun dan menyesuaikan data tentang siswa yang bermacam- macam. b. Mengadakan penelitian tentang siswa dari latar belakangnya. c. Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi para guru dan personil lainnya, yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan. d. Mengadakan penelitian lanjutan terhadap siswa-siswa yang telah meninggalkan sekolah. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa tujuan bimbingan bagi sekolah yaitu untuk membantu menyusun dan menyesuaikan data tentang siswa, dengan bimbingan dan konseling sekolah dapat mengetahui siswa dan latar belakangnya. Tujuan umum dari bimbingan dan konseling menurut Prayitno Erman Amti 1999: 114 adalah untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar dan bakatnya, berbagai latar belakang yang ada keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan posisi lingkungannya. Dalam hal ini, bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi manusia yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, intrepretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Sehingga, 72 individu dapat menjadi manusia mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusan yang diambilnya, serta pada akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal. Tujuan khusus dari bimbingan dan konseling menurut Prayitno Erman Amti 1999: 114 adalah penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan secara langsung dengan permasalah yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya tersebut. Masalah setiap individu berbeda antara satu individu dengan yang lain, oleh karena itu tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk masing- masing individu berbeda. Tujuan dari bimbingan dan konseling menurut Tohirin 2007: 35-36 yaitu merujuk kepada perkembangan individu yang dibimbing, maka tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada individu yang dibimbing. Maksudnya adalah agar individu siswa mampu mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya adar individu dapat berkembang sesuai dengan lingkungannya. Optimalisasi pencapaian tujuan bimbingan dan konseling pada setiap individu berbeda sesuia dengan tingkat perkembangannya. Merujuk kepada masalah yang dihadapi oleh individu siswa, maka tujuan bimbingan dan konseling adalah agar individu yang dibimbing memiliki 73 kemampuan atau kecakapan dalam melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau cakap dalam memecahkan masalah yang dihadapinya sendiri, serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara efektif.

3. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

Saring Marsudi dkk. 2003: 85 menyatakan terdapat empat bidang dalam bimbingan dan konseling, yaitu: a. Bidang Bimbingan Pribadi Pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi memiliki tujuan untuk membantu siswa dalam mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan pribadi dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut: 1 Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. 2 Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun dalam kehidupan di massa depan. 3 Pemahaman bakat dan minat pribadi, serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif. 4 Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya. 5 Pemahaman pengamalan hidup sehat.