Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Martoyo; 2000:142, sedangkan menurut Handoko 2001;193 kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja, ini dampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Menurut Wendell L French 1986;p.121 kepuasan kerja adalah tanggapan emosional seseorang terhadap aspek-aspek pekerjaan atau terhadap pekerjaan itu sendiri. Dikatakan pula bahwa kepuasan kerja merupakan pengertian yang kompleks yang terjadi dalam kondisi yang berbeda-beda pada setiap orang. Sedangkan menurut Locke didalam Fred Luthans 1995,p.126 bahwa kepuasan kerja adalah sesuatu keadaan emosi yang menyenangkan atau positif, sebagai akibat dari pengalaman atau penilaian kerja seseorang, kemudian dilanjutkan dengan mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu akibat dari persepsi tentang bagaimana baiknya pekerjaan memberikan sesuatu yang berarti.

2.2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan sikap positif atau negatif yang dilakukan oleh individu terhadap pekerjaan mereka yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja Greeberg dan Baron; 2003; 148. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dimana penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan, karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak menyukainya. Kepuasan kerja sebagai kondisi emosi anggota organisasi atau karyawan perusahaan yang bersifat individual, dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam atau dari luar diri anggota organisasi sebagai individu. Kondisi kepuasan kerja selalu berbeda-beda atau sangat bervariasi antara individu yang satu dengan individu yang lain, meskipun bekerja dalam satu organisasi atau perusahaan. Menurut Heidjrachman dan Husnan 2002; 194 beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja kebutuhan dan keinginan pegawai yaitu ; a. Gaji yang baik b. Pekerjaan yang aman c. Rekan kerja yang kompak d. Penghargaan terhadap pekerjaan e. Pekerjaan yang berarti f. Kesempatan untuk maju g. Pimpinan yang adil dan bijaksana h. Pengarahan dan perintah yang wajar i. Organisasi atau tempat kerja yang dihargai oleh masyarakat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Menurut Kreitner dan Kinicki 2001; 225 mengemukakan ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sebagai penyebab kepuasan yaitu ; a. Pemenuhan kebutuhan Need fulfillment Yaitu kepuasan kerja ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan yang memberikan kesempatan para individu untuk memenuhi kebutuhannya. b. Perbedaan Discrepancies Yaitu kepuasan kerja merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang tidak akan puas. Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas harapan. c. Pencapaian nilai Value attainment Yaitu kepuasan kerja merupakan hasil dari persepsi pekerjaan yang dapat memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting d. Keadilan Equity Yaitu kepuasan kerja merupakan hasil fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja. e. Komponen Genetik Genetic components Yaitu kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu atas pemahaman kepuasan kerja dan karaktaristik lingkungan pekerjaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Selain itu Kreitner dan Kinicki 2001; 226 mengemukakan bahwa ada 3 tiga faktor penentu kepuasan kerja yaitu : a. Gaji Yaitu merupakan bentuk kepuasan kerja sebagai fungsi dari jumlah absolut dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji dapat memenuhi harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga merupakan simbol dari pencapaian achievement, keberhasilan dan pengakuan atau penghargaan. b. Kondisi kerja Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak menyenangkan uncomfortable akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan kerja. c. Hubungan kerja Atasan dan Rekan kerja 1 Hubungan kerja dengan atasan. Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah tenggang rasa considerations. Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. 2 Hubungan kerja dengan rekan kerja Dalam kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja sebagai satu tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi mereka seperti harga diri, aktualisasi diri dapat dipenuhi dan mempunyai dampak pada motivasi kerja mereka. Menurut Locke dalam Sule , 2002; p.211 bahwa Kepuasan dan ketidak puasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan ketidakpuasan kerja meliputi; jenis pekerjaan, keamanan kerja, rekan kerja, gaji upah, tunjangan, pengakuan kinerja, perlakuan yang adil, kesempatan bertumbuh, peluang penyumbang gagasan. Merujuk pada beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam rangka peningkatan kinerjanya Parwanto dan Wahyuddin. Jurnal SDM Vol 1; 2006 antara lain ; a. Faktor Psikologis Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi; minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan. b. Faktor sosial Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Faktor fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi karyawan, meliputi; jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dsb d. Faktor finansial Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan sosial, macam- macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dsb. Peranan para pemimpin adalah membantu para pekerjaanggota organisasi menemukan kepuasan kerjanya, karena terdapat gejala yang menunjukan bahwa setiap anggota organisasi sebagai manusia cenderung selalu mengalami perubahan dalam menentukan kepuasan kerjanya karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Strause G dan Sayles.L dalam Grace M Hadikusuma dan Rochmulyati Hamzah 1996, h.24, mengemukakan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menentukan kepuasan kerja adalah : a. Pengharapan Faktor ini adalah kebutuhan dan keinginan dari para pekerja anggota organisasi untuk memperoleh sesuatu sebagai pengharapan pada saat sebelum bekerja terhadap pekerjaannya. b. Penilaian diri Penilaian atau evaluasi dilakukan seseorang untuk mengetahui kesesuaiannya dengan pekerjaannya atau mengungkapkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber kemampuan kerja sekarang dibandingkan dengan kemampuan yang harus dipenuhi oleh jabatan yang diinginkannya setingkat lebih tinggi dari jabatan sekarang. c. Norma-norma sosial Seseorang bekerja tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan biologis fisik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sosial sesuai norma-norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya. d. Perbandingan-perbandingan sosial Setiap pekerjaanggota organisasi cenderung senang membandingkan tugas, pekerja dan atau jabatannya dengan orang lain atau antara sesamanya berdasarkan pendidikan dan pengalamannya. e. Hubungan antara input dan output. Dalam bekerja setiap orangkaryawan dalam perusahaan cenderung untuk membandingkan antara nilai input yang digunakan dengan output atau hasilnya. f. Keterikatan Keterikatan dengan pekerjaannya danatau organisasi yang kuat bermanifestasi dalam perasaan ikut memiliki sense of belonging, perasaan ikut bertanggung jawab sense of responsibility dan kesediaan ikut berpartisipasi sense of participation g. Dasar berpikir. Setiap anggota organisasi pasti memiliki dasar berpikir, baik sebagai alasan mengapa memilih bekerja bergabung dengan suatu organisasi, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber maupun kesediaannya untuk menjadi terus menjadi anggota suatu organisasi.

2.2.2.3. Mengukur Kepuasan Kerja