kinerja manajerial, karena partisipasi memberikan efek yang positif pada pemikiran atau sikap manajer, meningkatkan kualitas atau kuantitas
produksi serta menambah kerjasama antar manajer. Akan tetapi walaupun begitu, jika partisipasi diterapkan tidak tepat, partisipasi juga dapat
merugikan motivasi manajer dan menurunkan usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Hasil ini sesuai dengan pendapat Tjiptono dan Diana 2001: 147 yang menyatakan bahwa supaya sistem saran perusahaan dapat berhasil,
diperlukan partisipasi dari setiap karyawannya. Semakin banyak karyawan yang berpartisipasi, semakin baik pula sistem sarannya. Bila sistem saran
telah berjalan, manajer dapat mengupayakan partisipasi aktif semua karyawan dan menghilangkan hambatan tersembunyi, mendorong
karyawan baru agar terlibat dan melatih karyawan yang segan berpartisipasi.
4.6.2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, terlihat dari hasil uji secara
parsial, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja manajerial, sehingga hipotesis ke-
2 yang menyatakan “Diduga bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajemen PT. Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai – Bali” tidak
teruji kebenarannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Temuan ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Muhaimin 2004 yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif
antara kepuasan kerja dengan disiplin karyawan. Tidak berpengaruhnya kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial dikarenakan apa yang menjadi
harapan para manajer tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, sehingga menimbulkan ketidakpuasan bagi individu-individu. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor latar belakang yaitu masa kerja, pengalaman kerja, pola pikir dan orientasi.
Berdasarkan hasil jawaban responden menunjukkan 24,4 manajer menyatakan bahwa promosi yang diberikan perusahaan tidak sesuai
dengan keinginan dan harapannya. Promosi merupakan salah satu bentuk penghargaan atas prestasi, pengalaman kerja dan masa bakti.
Penghargaan disini sebagian besar berhubungan dengan dengan lokasi kerja, penempatan individu pada jabatan dan faktor psikologis keluarga
terkait dengan berakhirnya masa bakti para pejabat. Salah satu contohnya; pada umumnya para manajer dalam jangka waktu 4 sampai 2
tahun sebelum berakhirnya masa tugas di perusahaan, sebagaian besar mereka berkeinginan kembali ke daerah asal atau berkumpul dengan
keluarga yang dianggap paling ideal bagi karyawan.tersebut. Bila penghargaan tersebut dirasakan memadai dan dapat memenuhi harapan
karyawan, maka kepuasan karyawan akan meningkat karena mereka menerima penghargaan. Dilain pihak, bila penghargaan dipandang tidak
mencukupi untuk suatu tingkat kinerja mereka, maka ketidakpuasan kerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
cenderung terjadi. Kondisi kepuasan atau ketidakpuasan kerja tersebut selanjutnya menjadi umpan balik yang akan mempengaruhi kinerja di
waktu yang akan datang Handoko, 1996 : 195.
4.6.3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Manajerial