Rancangan penelitian Populasi dan Sampel a. Populasi Sampel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

84

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif untuk menguji secara empiris hipotesis dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode ini dimaksudkan bahwa penelitian ini menggunakan sampel dari populasi dengan menggunakan alat kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data utama, selain itu juga dilakukan wawancara secara mendalam untuk melengkapi data yang diperlukan, selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dan dilakukan uji statistik.

3.2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah generalisasi dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel Umar, 1998. Populasi dalam penelitian ini adalah General Manager, Manager, Airport Duty Manager ADM, Regional Officer RO, Group Leader GL, Kabag Pengadaan, Kasubag, Asisten Manager, PTO Supervisor dan Danton yang merupakan pegawai Bandara Ngurah Rai – Bali dan berjumlah 78 orang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi Sumarsono,2002: 44-45. Teknik sampling yang digunakan adalah secara purposive sample, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan memperhatikan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang memiliki sangkut paut dengan ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya, adapun kriteria dalam pengambilan sampel adalah manajerasisten manajersupervisor yang terlibat langsung dalam proses penyusunan anggaran yaitu sebanyak 41 orang.

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan mempermudah pengertian dalam uraian ini, maka diperlukan definisi operasional variabel yang akan di teliti. Variabel tersebut adalah ;

1. Variabel Anggaran Partisipasi X

1 Anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk melakukan suatu tindakan dalam upaya pengungkapan keuangan, yang meliputi fungsi dari manajemen yaitu perencanaan, koordinasi dan pengawasan Ikhsan Arfan-2009 ; hal 173. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975 dengan enam item pertanyaan, antara lain : 1. Kegiatan ketika anggaran sedang disusun. 2. Alasan yang diberikan oleh atasan ketika revisi anggaran dibuat. 3. Menyatakan permintaan, pendapat dan atau usulan tentang anggaran ke atasan tanpa diminta. 4. Seberapa banyak usulan yang diberikan yang diterima dan yang tercermin dalam anggaran akhir final. 5. Sumbangan terhadap anggaran. 6. Seberapa sering atasan meminta pendapat danatau usulan ketika anggaran sedang disusun. Variabel anggaran partisipasi dalam penelitian ini diukur dengan skala ordinal, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala likert yang menggunakan tujuh skala poin dengan pola sebagai berikut; 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju 1 2 3 4 5 6 7 Tidak pernah Sangat sering 1 2 3 4 5 6 7 Tidak logis Logis 1 2 3 4 5 6 7 Tidak satu anggaranpun Semua anggaranpun Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 – 3 berarti cenderung tidak ikut berpartisipasi dalam anggaran, jawaban 4 berarti ragu-ragu dan jawaban antara 5 – 7 berarti cenderung ikut berpartisipasi dalam anggaran.

2. Variabel Kepuasan Kerja X

2 Kepuasan kerja adalah sesuatu keadaan emosi yang menyenangkan atau positif, sebagai akibat dari pengalaman atau penilaian kerja seseorang. Variabel ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Jhon R. Schermerhoen, James G. Hunt dan Richard N. Osborn 2003 dengan lima pertanyaan, antara lain : 1. Kesempatan untuk bisa membuat keputusan sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan. 2. Adanya supervisi dalam membantu pekerjaan, asistensi serta dukungan sosial dalam melakukan pekerjaan. 3. Puas dengan pekerjaan terkait dengan adanya keseimbangan antara gaji dengan banyaknya kerja dan tanggung jawab. 4. Adanya kebersamaan bekerja dengan rekan kerja. 5. Suka bekerja di perusahaan terkait dengan promosi untuk maju atau berkembang. Variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini diukur dengan skala ordinal, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala likert yang menggunakan tujuh skala poin dengan pola sebagai berikut; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 – 3 berarti cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan atau tidak puas dalam bekerja, jawaban 4 berarti ragu-ragu dan jawaban antara 5 – 7 berarti cenderung setuju dengan pernyataan yang diberikan atau puas dalam bekerja.

3. Variabel Gaya kepemimpinan X

3 Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahan. Variabel gaya kepemimpinan diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard 1998 dengan tujuh pertanyaan, antara lain: 1. Terbinanya hubungan kerja antar karyawan atasan dan bawahan dalam bergaul secara informal, saling tukar ide dalam pembuatan keputusan, memberikan fasilitas yang dibutuhkan dan sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan. 2. Didalam perusahaan, pimpinan mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-hubungan didalam kelompok kerja. 3. Didalam perusahaan, keberhasilan pelaksanaan tugas yang efektif sangat tergantung dari kualitas kepribadian Top pimpinan yang kuat, konsiten, berkarakter dan istimewa dan anda temui dalam keseharian. 4. Didalam perusahaan, sebagian besar keberhasilan dan ketidak berhasilan sasaran dari perusahaan diwarnai oleh hubungan yang baik antara atasan dan bawahan dalam arti rasa aman, damai dan merasa terlindungi dalam pekerjaannya. 5. Didalam perusahaan, kondisi kerja, dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan merupakan manifestasi kemampuan kecerdasan pemimpin sehingga roda perusahaan dapat dikatakan berhasil. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 6. Didalam perusahaan, sikap saling percaya, kekeluargaan, dan kedekatan antar pegawai atasan dan bawahan dapat ditemui memberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan menggunakan kemampuan saya. Kebijakan perusahaan diterapkan dalam praktik. 7. Didalam perusahaan, kemampuan top pemimpin mengkomunikasikan visi, kejelasan Clarity tugas dan tanggung jawab, memberdayakan seluruh karyawan, komitmen dan konsistensi arah kebijakan dapat anda temui dalam keseharian. Variabel gaya kepemimpinan dalam penelitian ini diukur dengan skala ordinal, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala likert yang menggunakan tujuh skala poin dengan pola sebagai berikut; 1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 – 3 berarti cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan atau tidak sesuai dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan, jawaban 4 berarti ragu-ragu dan jawaban antara 5 – 7 berarti cenderung setuju dengan pernyataan yang diberikan atau sesuai dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan.

4. Variabel Kinerja Manajerial Y

Kinerja manajerial adalah persepsi kinerja individu para anggota organisasi, dalam hal ini anggota yang terlibat dalam kegiatan manajerial dan meliputi perencanaan, koordinasi, pengendalian, supervisi, Pengaturan staf. Variabel kinerja manajerial diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoni dkk 1998 dalam herlina 2006 dengan sembilan pertanyaan, antara lain: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1. Perencanaan: menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, pemrograman. 2. Investigasi: mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan dan analisis pekerjaan. 3. Pengkoordinasian: tukar-menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program: memberitahu bagian lain dalam hubungan dengan manajer lain. 4. Evaluasi: menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan: penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan: pemeriksaan produk. 5. Pengawasan: mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan. 6. Pemilihan Staff: mempertahankan angkatan kerja di bagian, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru: menempatkan, mempromosikan dan memutasi pegawai. 7. Negosiasi: pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar–menawar dengan wakil penjualan, tawar-menawar dengan kelompok. 8. Perwakilan: menghadiri pertemuan–pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan, pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum perusahaan. 9. Kinerja secara menyeluruh: Variabel kinerja manajerial dalam penelitian ini diukur dengan skala ordinal, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala likert yang menggunakan tujuh skala poin dengan pola sebagai berikut; 1 2 3 4 5 6 7 Dibawah rata-rata Diatas rata-rata Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 – 3 berarti kinerja manajerial dibawah rata-rata, jawaban 4 berarti ragu-ragu dan jawaban antara 5 – 7 berarti kinerja manajerial diatas rata-rata. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3.4. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data