8
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012. Penelitian dilaksanakan di Laboratoria Pengemasan, Teknik Kimia, Pengawasan Mutu, dan DIT Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.2 BAHAN DAN ALAT
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah salak pondoh nglumut dengan kematangan 80, 90, dan curah yang berasal dari Desa Gunung Giana Kecamatan Madukara-
Banjarnegara, kitosan yang berasal dari FPIK-IPB, plastik polietilen densitas rendah PE tebal 80 µm dengan dua lubang pada dua sisi plastik dan tanpa lubang, plastik polipropilen PP tebal 80
µm dengan dua lubang pada dua sisi plastik dan tanpa lubang. Bahan lain yang digunakan antara lain asam asetat 1, NaOH, iod, pati, dan phenolpthalein.
Alat-alat yang yang digunakan terdiri dari alat untuk persiapan larutan coating kitosan, alat untuk proses pelapisan salak pondoh serta alat untuk pengemasan dan penyimpanan. Alat yang
digunakan untuk persiapan larutan coating kitosan antara lain kompor pemanas, gelas kimia, termometer, dan magnetic stirer. Alat yang digunakan untuk proses pelapisan larutan kitosan
antara lain rak sebagai tempat meletakan salak pondoh yang akan dilapisi, semprotan sprayer, kompresor, dan kipas angin untuk pengeringan salak pondoh yang telah dilapisi larutan kitosan.
Alat yang digunakan pada proses pengemasan dan penyimpanan antara lain timbangan, sealer, krat plastik, rak besi, lemari pendingin chamber. Peralatan lainnya yang digunakan untuk analisis
berupa refraktometer, buret, labu takar, parutan, gelas piala, dan erlenmeyer.
3.3 METODE
3.3.1 Karakterisasi salak pondoh dan larutan coating kitosan
Karakterisasi bahan dilakukan terhadap salak pondoh dan larutan coating kitosan. Pengujian pada salak pondoh berupa kadar air, kadar abu, kadar protein, vitamin C, total asam, dan
total padatan terlarut. Karakterisasi larutan coating kitosan dilakukan pada parameter viskositas dan pH.
3.3.2 Penentuan perbandingan coating kitosan
Penentuan perbandingan coating kitosan yang akan digunakan dilakukan dengan cara melakukan pelapisan salak pondoh dengan tiga perbandingan kitosan:asam asetat 1 bv yang
berbeda, yaitu 0.5:100, 1:100, dan 1.5:100 Rachmawati, 2010. Salak pondoh yang dilapisi larutan coating kitosan disimpan pada suhu ruang dan diamati umur simpannya. Hasil terbaik
akan menentukan perbandingan yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya.
3.3.3 Aplikasi coating kitosan dan pengemasan
Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam aplikasi coating kitosan dan pengemasan antara lain persiapan larutan coating kitosan, pelapisan salak pondoh dengan larutan coating
kitosan, dan pengemasan serta penyimpanan. Pembuatan larutan kitosan dengan perbandingan antara kitosan dan asam asetat 1, yaitu 0.3:100 bv ,0.5:100 bv dan 0.7:100 bv dilakukan
dengan cara kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1 pada suhu 40
o
C selama 30 menit sambil
9 diaduk sampai homogen dengan menggunakan pengaduk magnet. Salak pondoh melalui proses
sortasi kualitas dari buah yang memiliki kulit buah yang pecah, busuk, memar, dan adanya kapang. Salak pondoh yang telah disortasi pada kematangan 80, 90, dan curah ditempatkan
pada rak berlubang lalu disemprot hingga merata dengan larutan coating kitosan pada perbandingan antara kitosan dengan asam asetat 1 sebesar 0.3:100 bv ,0.5:100 bv dan
0.7:100 bv. Kemudian, salak pondoh yang telah terlapisi larutan kitosan secara merata dikering anginkan ± 15 menit.
Salak pondoh yang telah dilapisi larutan coating kitosan pada masing-masing perbandingan ditimbang sebanyak ±500 gram kemudian dikemas ke dalam plastik polietilen lubang, polietilen
tanpa lubang, polipropilen lubang, polipropilen tanpa lubang dan tanpa kemasan. Masing-masing perlakuan yang sama ditempatkan pada satu krat plastik kemudian disimpan pada lemari pendingin
16
o
C. Diagram alir tahapan penelitian utama dapat dilihat pada Gambar 3.
3.3.4 Pengamatan